BolaStylo.com - Tunggal putri asal Indonesia, Gregoria Mariska, merasa ragu akan penampilannya saat ini jelang Olimpiade Tokyo 2020, Jumat (23/07/2021).
Menjelang kompetisi Olimpiade Tokyo yang semakin dekat, rupanya terbersit keraguan di hati tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska.
Gregoria mengakui jika dirinya senang karena masuk skuad bulu tangkis Indonesia untuk Olimpiade Tokyo 2020, tapi pikirannya sempat berkecamuk mempertanyakan kelayakannya bermain di kompetisi akbar tersebut.
"Pikiran saya sempat berkecamuk, tabrakan gitu. Di satu sisi saya senang bisa tampil di Olimpiade, tapi di sisi lain saya bertanya-tanya, apakah saya sudah layak main di sana?" tutur Gregoria sebagaimana dilansir dari BadmintonIndonesia.org.
Keraguan itu muncul karena Gregoria merasa tak yakin dengan hasil turnamen terakhirnya juga adanya lawan-lawan kuat yang menantinya.
"Tampil di ajang sebesar Olimpiade dengan lawan-lawan yang sudah punya nama dan prestasi besar, membuat saya sempat merasa belum mampu bersaing, apalagi dengan hasil turnamen terakhir saya yang kurang memuaskan," lanjutnya
Terlepas dari itu semua, dirinya merasa jika sekarang adalah kesempatan yang tepat bagi dirinya untuk berpartisipasi, karena pada Olimpiade selanjutnya ia belum tentu masuk ke dalam squad pilihan PBSI.
Sehingga, ia tak mau menyia-nyiakan kesempatan kali ini dan mencoba melupakan keraguannya.
"Tapi seiring waktu, saya coba melupakan pikiran itu. Sekarang saya sudah lebih lepas dan siap menghadapinya karena saya berpikir kalau saya menyia-nyiakan kesempatan tahun ini, belum tentu saya bisa punya kesempatan lagi di tahun 2024 nanti," lanjut Gregoria.
Sebelumnya, ketika simulasi Olimpiade Tokyo 2020 yang diselenggarakan PBSI ia berhadapan dengan tunggal puteri muda, Ester Warumi Tri Wardoyo.
Dalam pertandingan simulasi tersebut, Gregoria harus tunduk dari Ester dengan skor 12-21, 21-13, 13-21.
Dari hasil tersebut, performa permainan pebulutangkis peringkat 23 dunia itu terlihat menurut dan sepertinya itu membuatnya sedikit kurang percaya diri.
Meski begitu, juara dunia junior 2017 itu kini tengah menempa diri dan masih dalam proses pengembangan oleh PBSI untuk program pelatihan yang berat seperti Latihan fisik, angkat beban dan pola penguasaan permainan di lapangan.
Baca Juga: 17 Tahun Berlalu, Pria Ini Belum Bayar Hutangnya pada Lionel Messi Karena Alasan Sepele
Selain menambah pola pelatihan teknis, dirinya juga masuk ke dalam program laihan non-teknis.
Latihan non-teknis tersebut meliputi konsultasi dengan para psikolog untuk membentuk suatu sistem pemikiran (mindset) sebaik-baiknya demi mental mendapatkan mental juara kembali seperti pada kejuaraan dunia junior 2017 yang lalu.
Harapannya, Gregoria ingin memberikan hasil terbaik di Olimpiade nanti.
Terlebih kesempatan bermain di Olimpiade Tokyo 2020 akan ia maksimalkan dengan tetap fokus pada pertandingan dan latihan yang ekstra guna mendapatkan emas bagi PBSI dan rakyat Indonesia tentunya.
Baca Juga: Rumor Transfer- Barcelona Siap Pinang Mikkel Damsgaard dari Sampdoria!