Krisi yang diharapkannya berakhir justru makin meningkat dan menimbulkan kekacauan di mana-mana.
"Ketika aku menunggu akhir dari krisisi di negaraku, aku mendapat tepat sebaliknya, krisis meningkat," jelasnya.
Ia pun akhirnya memilih mengungsi ke Belanda setahun kemudian untuk melarikan diri dari konflik yang terjadi di negaranya.
Namun, mengungsi ke negara lain tak lantas membuat karirnya langsung mudah.
Karena dia sudah berkompetisi secara internasional untuk Suriah, maka Mahmoud harus menunggu tiga tahun untuk bisa bergabung ke sirkuit nasional.
Di masa tiga tahun itu, ia hanya bisa bermain di area lokal, regional dan level nasional saja.
Dalam situasi yang kurang baik itu, ia merasa jika bulu tangkis menjadi sesuatu yang menguatkannya.
"Bulu tangkis adalah satu-satunya penghubung dengan negaraku dan keluargaku usai imigrasiku ke Belanda," tuturnya pada BWF.
Bulu tangkis membuatnya bisa bertemu teman baru dan juga masuk ke klub, BV Almere yang akhirnya membantunya kembali membangun dan juga menetap di satu tempat.