"Saya pikir, itu adalah keputusan terbaik yang bisa saya buat," jelas Arlotti sebagaimana dilansir dari Sportbible.
Terlepas dari itu, Arlotti menceritakan jika berlatih sepak bola dan belajar untuk pendidikannya bukanlah hal yang mudah.
Meski akhirnya memilih pendidikan ketimbang sepak bola, Arlotti tetap merasa berterima kasih pada AS Monaco yang telah mendidiknya di dunia sepak bola selama ini.
"Itu tidak muda untuk berlatih juga belajar," ungkapnya.
"Tapi lagi, saya harus berterima kasih pada Monaco, mereka adalah salah satu klub yang teroganisir di dunia sepak bola. Mereka memilki sebuah sekolah sendiri di akademi, itu menolong kami para pemain untuk meneruskan pendidikan dan kemajuan akademik kami. Saya pikir itu luar biasa dan sangat membantu saya," jelasnya.
Selain berterima kasih pada AS Monaco, Arlotti juga tak akan melupakan momen dirinya membela Timnas Italia level usia U-17 dan U-18.
"Bermain untuk negaramu adalah salah satu persaan terbaik di dunia. Saya akan selalu ingat debut saya dengan tim nasional. Saya dulu menyanyikan lagu kebangsaan dan ayah saya di tribun. Saya melihatnya menangis dengan bangga, dengan tangan di jantung, saya tidak akan pernah melupakan momen itu," kenang Arlotti.
Sebelum akhirnya memilih Harvard, Arlotti sejatinya mencoba peruntungan di sepak bola profesional namun semua tak berjalan sesuai yang dia harapkan.
Source | : | Sportbible |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |