BolaStylo.com - mantan pebulu tangkis ganda putra Tanah Air, Rexy Mainaky menyayangkan merosotnya prestasi tunggal putri Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020.
Jika melihat wakil Tim Bulu Tangkis Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020, dapat disetujui bahwa sektor tunggal putri yang paling buruk.
Pada Olimpiade Tokyo 2020, kontingen Indonesia mengirimkan Gregoria Mariska Tunjung di sektor tunggal putri, yang tak termasuk dalam ranking 20 besar dunia.
Meski Gregoria Mariska Tunjung memiliki prestasi juga, pencapaiannya sejauh ini selalu dibandingkan dengan era Susy Susanti dan Mia Audina.
Seperti diketahui, Susy Susanti dan Mia Audina sempat membawa tunggal putri Indonesia ke puncak kejayaan.
Terutama Susy Susanti, yang mengharumkan nama Indonesia meraih medali emas di Olimpiade Barcelona 1992.
Kontrasnya prestasi tunggal putri Indonesia di masa lalu dan saat ini membuat Rexy Mainaky, yang bermain satu masa bersaya Susy Susanti ikut khawatir.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Wejangan Raja Ganda Putra Kepada Minions & The Daddies
Seperti diketahui, Rexy Mainaky dipasangkan dengan Ricky Subagja di sektor ganda putra pada era tahun 90-an.
Sebelumnya, Rexy Ricky Subagja/Rexy Mainaky meraih membawa Indonesia meraih medali emas di Olimpiade Atlanta 1996.
Mereka sukses meneruskan tradisi meraih emas Tim Indonesia setelah tunggal putra Alan Budikusuma dan tunggal putri Susy Susanty di Olimpiade Barcelona 1992.
Ia pun membandingkan atlet tunggal putri Indonesia saat ini harus memiliki ambisi untuk melebihi prestasi seniornya seperti Susy Susanti.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Babak Grup Segera Dimulai, Ini Fokus Awal Ginting
"Kita memang pernah punya Susy Susanti dan Mia Audina, mereka (tunggal putri saat ini) harus bisa melebihi keduanya," kata Rexy dilansir dari Kompas.
"Apa yang Susy dan Mia lakukan dulu harus ditiru," imbuhnya.
Lebih lanjut, Rexy pun percaya bahwa tunggal putri Indonesia bisa bangkit lagi.
Menurutnya, hal ini terlihat dari semangat bertanding yang dimiliki Putri Kusuma Wadani dan Ester Nurumi Tri Wardoyo.
Bagi Rexy, Putri Kusuma Wardani dan Ester Nurumi Tri Wardoyo memiliki satu kelebihan dibanding tunggal putri lainnya.
"Saya lihat yang harus dilakukan para pemain tunggal putri ini adalah harus berani, seperti Putri KW dan Ester Nurumi Tri Wardoyo yang mengalahkan Jorji (sapaan Gregoria Mariska Tunjung)," kata Rexy.
Sementara secara umum ia juga menilai bahwa PBSI harus memberikan perhatian khusus supaya tunggal putri Indonesia bangkit kembali.
"Saya rasa yang harus dilakukan itu adalah memberikan special attention ke mereka.
"Misalnya Putri KW punya program spesial seperti ini, memang ada group training, tetapi dia ada latihan khusus lagi baik on court maupun dalam fisik.
"Kemudian pelatih akan duduk bersama pelatih fisik untuk mengobservasi apa yang membuat Putri KW bisa bersaing dengan atlet dunia.
Terakhir, terlalu merosotnya prestasi tunggal putri membuat Rexy memberikan wejangan kepada pebulu tangkis muda Tanah Air di sektor tersebut.
"Karena sektor tunggal putri ini sangat ketinggalakn, mereka harus melakukan hal ini.
"Jangan merasa latihan seperti ini (yang sudah dijalani) saja cukup, harus ada rasa lapar yang lebih dari sektor-sektor lain," pungkasnya.