Olimpiade Tokyo 2020 - Ganda Putra Inggris Diperlakukan Seperti Kotoran

Eko Isdiyanto Kamis, 22 Juli 2021 | 09:15 WIB
Pebulu tangkis spesialis ganda Inggris, Chris Langridge. (BADMINTON ENGLAND)

BolaStylo.com - Drama dan kontroversi ganda putra Inggris menguak borok federasi bulu tangkis negaranya jelang Olimpiade Tokyo 2020, mengaku diperlakukan seperti kotoran.

Langkah ganda putra Inggris berlaga Olimpiade Tokyo 2020 ternyata menyimpan drama miris, salah satu pasangan merasa dianak tirikan oleh federasi.

Adalah Chris Langride dan Marcus Ellis yang membongkar bagaimana Federasi Bulu Tangkis Inggris memperlakukan mereka layaknya kotoran.

Peraih medali perunggu Olimpiade Rio 2016 ini kalah bersaing dengan junior mereka, Ben Lane/Sean Vendy untuk tampil di Olimpiade Tokyo 2020.

Padahal Chris/Marcus lolos kualifikasi dan berhak berlaga, namun pihak federasi memiliki keputusan lain hingga tak memberi restu keduanya.

Baca Juga: Minions Langsung Jumpa Lawan Kontroversial, Ada Drama Miris!

Menurut Langridge, status sebagai peraih medali perunggu olimpiade, juara bertahan European Games dan Commonwealth serta peringkat lebih baik bukan jaminan.

Federasi Bulu Tangkis Inggris lebih memilih pasangan muda untuk berlaga di Olimpiade Tokyo 2020 ketimbang pasangan dengan sederet pengalaman berharga.

"Saya dan Marcus diperlakukan seperti kotoran," ucap Langridge kepada BBC Sport.

"Kami peraih medali perunggu olimpiade, juara bertahan European Games dan Commonwealth, ranking lebih tinggi (dari Ben/Sean).

Baca Juga: Marcus Fernaldi Gideon Ungkap Kondisi Apartemen Olimpiade Tokyo 2020

Ganda putra Inggris, Chris Langridge dan Marcus Ellis saat bertanding pada babak pertama Thailand Open II 2021, Rabu (20/1/2021)

"Dan kami masih belum mendapatkan informasi secara langsung dari Badminton England soal pemilihan wakil," imbuhnya.

Sementara itu federasi berdalih memilih wakil secara efektif melalui proses seleksi dengan memantau perkembangan atlet dalam beberapa tahun terakhir.

Menurut mereka, proses seleksi sudah dilakukan secara ketat dengan mematuhi segala kriteria yang disetujui dan diumumkan selama proses dilaksanakan.

"Kami dengan tulus menyesal jika proses seleksi telah membawa kami ke jalur ini," bunyi pengumuman resmi Badminton England.

Baca Juga: Tak Ingin Menyesal, Kento Momota Bertekad Lakukan Ini di Olimpiade Tokyo 2020

"Kami sangat prihatin dengan komentar yang berkaitan dengan kesejahteraan mereka, hal itu tetap kami pentingkan sebagai organisasi.

"Dan kami akan bekerja dengan atlet untuk mengatasi masalah yang mendesak ini. Berkaitan dengan seleksi, kami telah melalui proses yang sangat ketat.

"Dan telah berusaha mematui kriteria seleksi yang disetujui dan diumumkan setiap saat selama proses berlangsung." imbuhnya.

Marcus Ellis selaku peraih tiga medali persemakmuran mengaku memilih diam setelah melihat perlakukan federasi terhadap atlet yang buka suara soal borok tersebut.

Baca Juga: Jadwal Bulu Tangkis Olimpiade Tokyo 2020 - Marcus/Kevin Ketemu Wakil Kontroversial di Pertandingan Pertama

Pebulu tangkis nomor ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo berhasil menjadi pemenang French Open 2019 pada Minggu (27/10/2019).

Ia menegaskan sikap yang diambil federasi justru membuat mental para atlet yang ingin mempersembahkan medali rusak dan hancur.

Alih-alih Chris/Marcus berlaga di Olimpiade Tokyo 2020, tempat mereka diambil alih Ben Lane/Sean Vendy yang bakal berjumpa wakil Indonesia.

Tak tanggung-tanggung, membuka Olimpiade Tokyo 2020 Ben/Sean menjadi lawan ganda putra ranking satu dunia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaStylo (@bolastylo)



Source : bbc.com
Penulis : Eko Isdiyanto
Editor : Eko Isdiyanto
Video Pilihan