BolaStylo.com - Terdapat kisah menarik dari Aram Mahmoud, yang ditumbangkan tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie di hari pertama Olimpiade Tokyo 2020.
Pada hari pertama cabor bulu tangkis di Olimpiade Tokyo 2020, Jonatan Christie berhasil mengalahkan Aram Mahmoud lewat dua gim langsung dengan skor telak, 21-8, 21-14.
Aram Mahmoud sendiri cukup menjadi sorotan pada ajang Olimpiade Tokyo 2020 karena memperoleh satu tempat dengan cara yang tak biasa.
Aram Mahmoud bisa bermain di Olimpiade Tokyo 2020 melalui keistimewaan yang diberikan IOC (Komite Olimpiade Internasional).
IOC sendiri memiliki sebuah badan bernama IOC Refugee Olumpic Team, yang bertugas mencari atlet yang kesulitan mendapat izin bertanding.
Aram Mahmoud, menjadi satu di antara 29 atlet yang lolos seleksi IOC Refugee Olympic Team yang didukung melalui program Beasiswa Olimpiade untuk Atlet Pengungsi.
Di balik keberhasilannya tampil di ajang Olimpiade kali ini, Mahmoud memiliki kisah yang cukup menarik.
Baca Juga: Rekap Hari Pertama Bulu Tangkis Olimpiade Tokyo 2021 - Marcus/Kevin dkk Sempurna!
Mengapa bisa dibilang menarik? Pasalnya, bulu tangkis menjadi pegangan hidup Aram Mahmoud untuk berjuang setelah melarikan diri dari Suriah pada tahun 2015.
Pada tahun 2015, Aram Mahmoud memberanikan diri untuk pergi dari Suriah dan menetap di Belanda.
Setibanya di Belanda, Mahmoud kesulitan untuk berkomunikasi dan beradaptasi dengan kebudayaan Negeri Kincir Angin itu.
Untungnya, olahraga bulu tangkis yang telah ditekuninya sejak usia tujuh tahun membantunya berasimilasi di Belanda.
Baca Juga: Medali Pertama Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020 Disumbang Gadis Remaja, Ini Rekornya
"Ketika saya pindah ke Belanda, olahraga banyak membantu saya untuk berkomunikasi dengan orang lain dan belajar bahasa serta budaya," kata Mahmoud dilansir dari laman resmi Olimpiade.
"Saya berteman dengan bermain bulu tangkis, olahraga banyak membantu saya secara mental untuk melupakan semua hal yang terjadi di dunia dan di Suriah.
"Ketika saya fokus bermain bulu tangkis, saya hanya bisa bersenang-sebang dan melupakan semua masalah yang saya miliki," imbuhnya.
Lebih lanjut, ia pun berpesan kepada semua orang khususnya para pengungsi dan pelarian seperti dirinya untuk tak putus asa mengejar impiannya.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Greysia/Apriyani Bikin Wakil Malaysia Sengsara Hingga Demam Panggung
"Pesan saya kepada para pengungsi lain yang melihat saya sekarang, jangan pernah menyerah! Ini yang terpenting.
"Jika Anda punya mimpi dan Anda tahu bahwa Anda bisa meraihnya atau memiliki kemampuan untuk meraihnya, maka pergilah untuk meraihnya.
"Jangan dengarkan orang lain yang mengatakan bahwa kamu tidak bisa. Bersikaplah positif dan pikirkan tentang dirimu dan masa depanmu"
Sebagai orang yang harus membangun kembali kehidupannya di negeri asing, Mahmoud berharap ketika dunia melihat IOC Refugee Olympic Team, mereka melihat atlet yang "bisa melakukan banyak hal."
"Kami memiliki kemampuan untuk menjadi yang kami inginkan," tegasnya.
Source | : | olympics.bwfbadminton.com,Olympics.com |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Reno Kusdaroji |