Kemudian pada Olimpiade London 2012, Eko Yuli Irawan kembali meraih medali perunggu pada kelas berat 62kg, dengan total angkatan 317kg (rekor pribadinya).
Selanjutnya di Olimpiade Rio 2016, untuk pertama kalinya atlet asal Lampung itu meraih medali perak pada kelas 62kg dengan total angkatan 312kg.
Di balik rekor fantastis tersebut, Eko memiliki kisah hidup heroik sebagai seorang atlet nasional.
Bagaimana tidak? Meski Eko Yuli Irawan perkasa di arena pertandingan, ia tetap menjalani kehidupannya sebagai seorang pengembala kambing.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Menolak Menyerah, Dewi Bulu Tangkis Malaysia Tetap Main dengan Kondisi Parah
Dilansir BolaStylo dari Kompas, Eko Yuli Irawan masih menggembala kambing meskipun telah menjadi atlet nasional.
Eko menjalani kehidupan sehari-hari sebagai penggembala kambing karena tuntutan keadaan.
Pasalnya, pria berusia 32 tahun itu berasal dari keluarga kurang mampu, dan ia merasa bertanggung jawab untuk menggembala kambing demi menghidupi keluarganya.
Saking tidak mampunya, kambing yang digembala oleh Eko merupakan milik orang lain dan ia mendapatkan upah dengan sistem 'bagi hasil
Baca Juga: Astaga! Ternyata Ini Dampak Buruk Mi Instan yang Wajib Diketahui