Kisah Ranomi Kromowidjojo, Perenang Keturunan Indonesia Berprestasi di Olimpade

Ananda Lathifah Rozalina Minggu, 1 Agustus 2021 | 10:02 WIB
Perenang Belanda keturunan Indonesia, Ranomi Kromowidjojo berfoto dengan perenang andalan Indonesia, (hidayati)

BolaStylo.com - Perenang Belanda, Ranomi Kromowidjojo ternyata memiliki latar belakang silsilah keluarga yang menarik.

Ranomi Kromowidjojo merupakan atlet renang berprestasi yang dimiliki Belanda saat ini.

Ranomi Kromowidjojo tercatat telah mengumpulkan 37 medali emas, 20 perak, dan 12 perunggu level internasional.

Di antara koleksi medalinya, ada tiga emas dan satu perak olimpiade.

Salah satu medali emas itu diraihnya di kompetisi nomor peronggangan, 50 meter gaya bebas pada Olimpiade London 2012 silam.

Kini, di Olimpiade Tokyo 2020, Ranomi kembali menjadi andalan Belanda di nomor tanding yang sama.

Meski tak berhasil merebut medali, Ranomi berhasil finish di posisi keempat pada babak final yang berlangsung hari ini, Minggu (1/8/2021).

Namun, tahukah kamu selain soal prestasinya, Ranomi juga kisah menarik terkait silsilah keluarganya.

Ranomi ternyata memiliki darah Indonesia yang mengalir di tubuhnya.

Atlet renang berprestasi itu mengetahui asal usulnya berkat cerita sang ayah, Rudi Kromowidjojo.

"Sejujurnya saya tak tahu terlalu banyak tentang Indonesia," kata Ranomi.

"Ayah memang bercerita bahwa keluarganya berasal dari Indonesia dan pindah ke Suriname. Tetapi, kita tak pernah berbicara tentang hal tersebut dalam keluarga," lanjutnya.

Kakek Ranomi sendiri adalah tenaga kuli perkebunan asal Jawa yang dibawa pemerintah kolonial Belanda ke Suriname beberapa waktu silam.

Ayah Ranomi, Rudi Kromowidjojo yang kemudian lahir di Suriname lantas pindah ke Belanda dan menikah dengan gadis negeri tersebut bernama Netty Deemter dan memiliki Ranomi sebagai putri mereka.

Meski tak terlalu paham soal Indonesia, Ranomi mengenal beberapa kata dalam bahasa Indonesia dari ayahnya, Rudi Kromowidjojo.

"Hanya dari ayah saya mengenal beberapa kata Indonesia seperti kamu, Idul Fitri, saya, dan ada beberapa lagi," katanya.

Berkat darah Indonesia itu, Ranomi sempat diundang sebagai pembicara dalam acara Conference of Indonesian Diaspora Youth 2018 pada 2018 silam.

Tapi di sisi lain, Ranomi juga sempat mengalami kesulitan akibat namanya yang sangat berbau Jawa.

Dalam sebuah kesempatan ia mengakui jika banyak orang kesulitan menyebut nama belakangnya.

"Sejak kecil, di sekolah atau di tempat lainnya, orang selalu kesulitan untuk membaca K-Romo-Wi-djo-jo. Bahkan pada beberapa lomba, ketika akan pengumuman pemenang masih ada juga yang bertanya kepada saya, bagaimana cara membaca nama ini?" ceritanya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaStylo (@bolastylo)

 



Source : tribunnews
Penulis : Ananda Lathifah Rozalina
Editor : Ananda Lathifah Rozalina
Video Pilihan