Gara-gara Raih Perak Olimpiade di Usia 18 Tahun, Identitas Gender Pelari Namibia Ini Dipertanyakan

Ananda Lathifah Rozalina Rabu, 4 Agustus 2021 | 19:02 WIB
Logo Olimpiade Tokyo 2020. (DOK TOKYO2020.JP)

BolaStylo.com - Pelari asal Namibia, Christine Mboma ramai diperbincangkan usai menorehkan rekor luar biasa di Olimpiade Tokyo 2020.

Christine Mboma memang masih berusia 18 tahun, tapi prestasinya patut diacungi jempol.

Mboma diketahui memecahkan rekor dunia U-20 pada nomor lari 200 meter sebanyak tiga kali pada Olimpiade Tokyo 2020

Tak cuma itu, pelari putri asal Namibia itu juga berhasil meraih perak Olimpiade Tokyo 2020 di nomor 200 meter pada debutnya di kompetisi tersebut.

Keberhasilan Mboma ini membuatnya mengalahkan pelari top seperti Gabby Thomas yang harus puas dengan perunggu dan Shelly-Ann Fraser-Pryce yang finish di posisi keempat.

Sayang, kegemilangan Mboma ini malah berujung pada kontroversi terkait identitas gendernya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Mboma Christine (@christine_mboma)

 

Pasalnya, Mboma diketahui mengalami hiperandrogenisme, yakni suatu kondisi tubuh menghasilkan lebih banyak testosteron daripada biasanya.

Melihat hal itu, salah satu mantan sprinter asal Polandia, Marcin Urbas mulai mempertanyakan identitas gender Mboma.



Source : Marca
Penulis : Ananda Lathifah Rozalina
Editor : Ananda Lathifah Rozalina
Video Pilihan