Ganda Putri China yang Dilaporkan PBSI Korsel ke BWF Teman Baik Greysia Polii

Eko Isdiyanto Jumat, 6 Agustus 2021 | 07:09 WIB
Pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, berlaga pada final Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Plaza, Senin (2/8/2021). (NOC INDONESIA)

Hingga akhirnya ganda putri andalan China itu mengalahkan wakil Korea Selatan lewat rubber game dengan skor 9-21, 21-16, 21-14 dan menempati peringkat teratas grup.

Berdasarkan peraturan BWF, pemain tidak boleh menggunakan kata-kata kotor yang cukup keras untuk didengar oleh wasit dan penonton.

Baca Juga: Bukan Menangis, Ini yang Dilakukan Ganda Campuran Nomor 1 Dunia Usai Gagal Raih Emas Olimpiade Tokyo 2020

Pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu (tengah), berpose dengan medali emas mereka pada upacara penyerahan medali Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Plaza, Jepang, 2 Agustus 2021.

Anggaran Dasar BWF, Bagian 2.2.4:KODE ETIK: PEMAIN

Pemain bertanggung jawab atas presentasi, perilaku, sikap, dan kinerja antara lain sebagai berikut:

3.2.9. Tidak menggunakan kata-kata yang umum dikenal dan dipahami dalam bahasa apa pun untuk menjadi ucapan tidak senonoh dan diucapkan dengan jelas dan cukup keras untuk didengar oleh wasit atau penonton.

Hal ini cukup miris mengingat Chen Qing Chen menjadi salah satu pebulu tangkis yang disegani wakil Indonesia, khususnya Greysia Polii.

Baca Juga: Kabar Duka, Putra Michael Ballack Meninggal Dunia dalam Sebuah Kecelakaan



Source : BolaSport.com,bolastylo.bolasport.com
Penulis : Eko Isdiyanto
Editor : Eko Isdiyanto
Video Pilihan