BolaStylo.com - Pebulu tangkis Indonesia, Greysia Polii menilai jika medali emas Olimpiade Tokyo 2020 yang diraih mengajarinya memiliki sebuah mimpi.Olimpiade Tokyo 2020 menjadi milik pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu usai meraih medali emas di cabang olahraga bulu tangkis.Greysia Polii/Apriyani Rahayu menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang sukses meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020.Padahal, kedua pasangan ini sebelumnya tidak masuk ke dalam daftar unggulan peraih medali emas sektor ganda putri di Olimpiade Tokyo 2020.
Baca Juga: Tawa Ronaldo Saat Diminta Bergabung di Ligue 1 Bersama Lionel Messi!Namun perjuangan keras dan persiapan yang baik dilakukan pasangan ganda putri Indonesia ini membuahkan hasil positif.Ditambah rekor baru yang berhasil dipecahkan Greysia/Apriyani dengan menjadi pasangan ganda putri Indonesia pertama meraih medali emas Olimpiade.Selain itu, Greysia Polii sendiri menjadi pemain tertua yang berhasil meraih emas Olimpiade tahun ini.Terlepas dari itu menurut Greysia, emas Olimpiade ini merupakan wujud perjalanan mimpinya sejak bermain bulu tangkis.
Baca Juga: Meski Juara, Thomas Tuchel Sedih Melihat Kondisi Hakim Ziyech!
Ia juga memaknai jika gelaran Olimpiade ini mengajarinya untuk semakin sportif dalam menghadapi musuh.
"Olimpiade mengajari saya untuk memiliki mimpi yang mustahil," tulis Greysia pada akun Instagram pribadi.
"Olimpiade mengajari saya untuk membawa sportifitas atas musuh," lanjut Greysia.Uniknya, Greysia menilai jika emas Olimpiade ini merupakan cikal bakal perjalanan hidupnya menjadi manusia yang berharga baik untuk negara, keluarga maupun diri sendiri.
Baca Juga: Timnas Vietnam Lebih Beruntung Ketimbang Indonesia Soal Undian Ulang Kualifikasi Piala Asia U-23"Olimpiade telah membawa saya ke tingkatan lain sebagai manusia di dunia ini," pungkas Greysia.Lebih lanjut, karir bulu tangkisnya dilanjutkan dengan gelaran Korea Open 2021.Namun sayang, melalui Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Rionny Mainnaky menjelaskan bahwa turnamen ini harus tertunda karena masih tingginya penularan kasus covid-19 di Asia.
Baca Juga: UEFA Super Cup 2021 - Harga Mahal Kepa Arrizabalaga Bawa Chelsea Juara"Akan tetapi, ini masa pandemi dan belum selesai. Negara di kawasan Asia masih berjuang untuk lepas dari Covid-19 dan saya menyadari itu."Kesehatan dan keselamatan semua adalah hal terpenting," imbuhnya.Tertundanya turnamen Korea Open 2021 maka Greys/Apri akan fokus pada kejuaraan lainnya dan belum dapat memulai pertandingan dengan waktu dekat ini.
Source | : | Kompas.com,Instagram,Tribunsport.com,PBSI |
Penulis | : | Sumakwan Wikie Riaja |
Editor | : | Eko Isdiyanto |