BolaStylo.com - Legenda Denmark, Morten Frost menyarankan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo ganti pasangan karena kurang berprestasi di turnamen besar.
Sebagai ganda putra nomer satu dunia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dijagokan meraih medali pada Olimpiade Tokyo 2020.
Naasnya, pasangan berjuluk Minions itu secara mengejutkan justru tersingkir pada babak 16 besar dari ganda putra Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik.
Mengejutkannya, wakil Malaysia itu belum pernah menang dari Marcus/Kevin dalam tujuh pertemuan sebelumnya.
Hasil kurang memuaskan itu mengundang komentar pedas dari legenda bulu tangkis tunggal putra Denmark, Morten Frost Hansen.
Meskipun Marcus/Kevin telah menjadi pasangan nomor satu dunia sejak 2017 silam, Morten Forst menilai mereka selalu meraih hasil buruk di setiap turnamen besar.
Hasil buruk Marcus/Kevin pada Olimpiade Tokyo 2020 menjadi puncak bagi komentator BWF itu untuk menyarankan mereka mengakhiri duet Minions yang melegenda.
Baca Juga: Tak Puas Kalahkan Minions dan The Daddies, Flandy Limpele Punya Misi Besar!
"Mereka menjuarai semua turnamen kecuali turnamen besar," kata Frost dalam video yang diunggah di akun media sosial BWF, dilansir dari Bolasport.com.
"Saya pikir seiring berjalannya waktu pasangan lain menemukan formula untuk menghadapi mereka," imbuh juara All England empat kali tersebut.
"Pada dasarnya mereka harus, sedikit, menciptakan kembali permainan mereka untuk beberapa turnamen besar," kata Frost.
"Satu hal yang menarik adalah apakah Indonesia akan menukar pasangan mereka, itu bisa jadi merupakan masalahnya, jadi kita lihat apa yang akan terjadi."
Baca Juga: Hasil Olimpiade Tokyo 2020 - Onfire! Bekuk Malaysia, Duo Menara China Balas Kekalahan Minions
What went wrong for ???????? 'The Minions' at #Tokyo2020 #Olympics❓Morten Frost analyses. ???? pic.twitter.com/KO4tMKH7wF
— BWF (@bwfmedia) August 14, 2021
Di sisi lain, pelatih ganda putra Indonesia, Herry IP justru menegaskan Marcus/Kevin merupakan salah satu duet terbaik saat ini.
Terbukti dari prestasi mereka sebagai ganda putra nomor satu dunia dalam ranking BWF pada beberapa tahun terakhir.
Berbeda dari Morten Forst, Herry IP menilai terkadang permainan terbaik Marcus/Kevin tidak keluar hanya karena kedaunya belum mampu keluar dari tekanan.
"Marcus/Kevin kita tidak bisa bicara teknis, mereka kalau menurut saya masalahnya di mental," kata Coach Naga Api, Julukan Herry IP, dilansir dari Badminton Indonesia.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Rekor Minions Hancur, Ahsan/Hendra Klaim Peluru Indonesia Berkurang
"Mereka terlalu beban, tidak bisa mengatur pikirannya, mungkin terlalu berekspektasi atau bagaimana jadi mainnya kacau.
"Faktor servisnya difault terus juga ada sedikit. Faktor mereka tidak ada pertandingan, juga ada. Tetapi menurut saya faktor terbesarnya di masalah mental."
Mengingat Olimpiade Tokyo 2020 merupakan ajang Olimpiade pertama Marcus/Kevin, Herry berharap akan ada perbaikan pada kesempatan berikutnya.
"Ini kan mereka baru pertama kali ikut Olimpiade, wajar belum bisa mengatur pikiran dan bebannya," kata Herry menambahkan.
"Ini jadi pelajaran buat mereka. Ke depan saya harap mereka bisa lebih baik," imbuhnya.
Tahun 2021 masih akan menghadirkan satu turnamen individu mayor lagi bagi Marcus/Kevin dkk.
Kejuaraan Dunia 2021 rencananya akan diselenggarakan pada 12-19 Desember di Huelva, Spanyol.