2 Dekade Lebih! Awal Cerita Greysa Polii Incar Medali Emas Olimpiade

Reno Kusdaroji Sabtu, 21 Agustus 2021 | 12:53 WIB
Pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, dan Anthony Sinisuka Ginting (tunggal putra) menerima penghagaan dari PBSI. (BADMINTON INDONESIA)

 

BolaStylo.com - Pebulu tangkis Indonesia, Greysia Polii mengaku memulai mimpinya meraih medali emas Olimpiade di sektor ganda putri sejak lebih dari dua dekade silam.

Ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu berhasil meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020.

Raihan prestisitus tersebut membuat Greysia Polii/Apryani Rahayu dapat disebut sebagai ganda putri Indonesia yang terbaik.

Pasalnya, mereka menjadi ganda putri Indonesia pertama yang berhasil meraih medali emas Olimpiade.

Berkat keberhasilan Greysia/Apriyani pada nomor ganda putri, kini Indonesia telah melengkapi sejarahnya untuk mengumpulkan medali emas Olimpiade dari semua nomor.

Salah satu pasangan, Greysia Polii sendiri baru saja mengakui bahwa 'kekosongan sejarah' medali emas pada nomor ganda putri menjadi awal perjuangannya selama ini.

Pengakuan tersebut disampaikan Greysia Polii dalam acara syukuran dan apresiasi PP PBSI atas pencapaian Tim Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020

Baca Juga: Krisis? Malaysia Siap Korbankan Piala Thomas & Uber 2020 demi Medali Emas Olimpiade

Secara singkat, Greysia Polii menyampaikan bahwa ia telah memutuskan untuk fokus bermain pada nomor ganda putri.

Hal itu dimulai dari sekitar dua dekade silam, tepatnya saat Greysia Polii masih berusia 13 tahun.

Pebulu tangkis kelahiran Jakarta, 1987 itu telah memutuskan untuk meraih medali emas pada nomor ganda putri demi mengisi kekosongan sejarah Indonesia.

"Waktu saya umur 13 tahun, saya tahu bahwa tim bulutangkis Indonesia punya kekosongan di sejarah Olimpiade yaitu di ganda putri." kata Greysia Polii dilansir dari lamar resmi PBSI.

Baca Juga: Pecundangi Marcus/Kevin & Ahsan/Hendra, Wakil Malaysia Ini Terima Bonus Rp180,9 Juta!

"Dari sana saya memutuskan untuk saya ingin memilih ganda putri sebagai jalan hidup saya, karir saya.

Saat Greysia Polii masih berusia 13 tahun, banyak pihak yang meragukan pilihannya berkarier untuk nomor ganda putri bahkan termasuk keluarganya sendiri.

Mengingat pada waktu itu, ganda putri Indonesia dinilai masih sulit berprestasi di turnamen Internasional.

Apalagi jika melihat saingan antar negara, nomor ganda putri didominasi oleh pasangan dari China, Korea Selatan, dan China.

Baca Juga: Piala Uber 2020 - Greysia/Apriyani Bawa Kekuatan Ini, Jepang Mesti Takut

"Walaupun pada saat itu kita bisa lihat China dan Korea atau China khususnya yang begitu luar biasa," lanjutnya.

"Keluarga saya sempat meragukan tapi saya tetap yakin dan saya tetap jalan dengan panggilan itu," ungkap Greysia.

"Ketika banyak orang meragukan, saya tahu PBSI ini rumah saya dan saya sudah lama tinggal di sini.

"Pelatih dan pengurus hingga hari ini tidak pernah meragukan dan meyakinkan bahwa ganda putri bisa berprestasi di dunia dan bisa mengambil sejarah di Olimpiade," tegasnya.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih karena ini bukan keberhasilan kami berdua, ini keberhasilan kita bersama di sini," pungkasnya.

Setelah berhasil meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 pada nomor ganda putri bersama Apriyani Rahayu, Greysia Polii menyemangati para juniornya.

Baca Juga: Meski Sudah Punya Rencana Pensiun, Greysia Polii Ingin Tuntaskan Piala Uber!

Pebulu tangkis 34 tahun itu berpesan kepada adik-adiknya pada nomor ganda putri untuk tidak lelah berjuang karena tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini.

Bagi Greysia Polii, keraguan orang lain bisa dijadikan keyakinan diri sendiri untuk menjadi lebih kuat.

Terakhir, Greysia meyakini mengatakan bahwa semangat optimis dan positif yang mampu membuat mimpi terwujud.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaStylo (@bolastylo)



Source : badmintonindonesia.org
Penulis : Reno Kusdaroji
Editor : Reno Kusdaroji
Video Pilihan