Di Balik Kemenangan Bali United, Ada Insiden yang Sempat Membakar Emosi Pelatih Barito Putera

Ananda Lathifah Rozalina Minggu, 12 September 2021 | 06:46 WIB
Skuat Bali United sedang memberikan sambutan berupa tepuk tangan jelang laga pekan pertama Liga 1 2021 di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 27 Agustus 2021. (MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM)

BolaStylo.com - Kemenangan Bali United atas Barito Putera di pekan kedua Liga 1 ternyata sempat diwarnai insiden yang membakar emosi.

Bali United baru saja merampungkan laga pekan kedua Liga 1 2021 menghadapi Barito Putera pada Sabtu (11/9/2021).

Dalam laga tersebut, Bali United berhasil menaklukan Barito Putera dengan skor 2-1.

Dua gol Bali United dicetak oleh Rizky Pelu (28') dan Ilija Spasojevic (42').

Sementara gol Barito dicetak lebih dulu oleh Aleksander Rakic di menit ke-16'.

Namun, di balik kemenangan Bali United kali ini ada sedikit momen emosional yang tertangkap saat laga.

Dilansir dari Bolasport, momen ini terjadi saat Bali berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 lewat gol Rizky Pellu.

Usai gol Rizky Pelu tercipta, pelatih Barito, Mundari Karya tampak terlihat emosi dan ditahan oleh wasit cadangan yang berada di tengah-tengah bench pemain Bali United dan Barito Putra.

Mundari juga sempat menunjuk-nunjuk ke bench pemain lawan, untungnya, kejadian itu bisa selesai dan tidak berlanjut.

Usai laga Mundari menjelaskan terkait apa yang membuatnya emosi sampai menunjuk-nunjuk ke bench pemain lawan.

Mundari menjelaskan jika dia sejatinya tidak marah ke tim Bali United secara keseluruhan tapi dia tidak suka provokasi yang dilontarkan pelatih Serdadu Tridatu, Stefano Cugurra Teco pada para pemainnya.

Ia pun melakukan aksi itu agar pemainnya tau bahwa mereka tidak berjuang sendiri.

"Jadi pas Bali United ketinggalan itu mereka melakukan provokasi dan saya melawan agar para pemain Barito Putera tahu bahwa di luar lapangan kami tidak tinggal diam," ucap Mundari Karya.

Mundari menyebut jika provokasi yang dilakukan Teco berisi umpatan kasar berbahasa Portugis, "filha da puta".

Menurut Mundari, kata itu berarti "anak haram" tapi ternyata filha da puta berarti "dasar b******"

"Itu pelatihnya (Teco) sebutnya berulang-ulang, apalagi yang diomongin itu adalah filha da puta."

"Kalau ada pelanggaran bilangnya filha da puta ke seluruh pemain Barito Putera dan ke wasit kalau ada keputusan yang salah."

"Saya lihat wasitnya mau dia kontrol, pertandingannya mau dia kontrol, dan seharusnya itu etika yang harus diperbaiki."

"Karena ini kan disaksikan sama jutaan anak-anak kecil di Indonesia."

"Terlebih filha da puta itu artinya anak haram dan ini tidak boleh terjadi lagi," ucap Mundari Karya.

Pelatih Barito itu lantas menjelaskan jika dia tidak akan melanjutkan masalah ini.

Mundari juga mengakui kekalahan timnya, tapi dia berharap jika tidak ada kejadian seperti ini lagi karena mereka ingin bertanding dengan tata krama yang bagus.

"Kami tidak akan melanjutkan ini (lapor PSSI) karena kan ada yang menilai yakni wasit."

"Kami akui kalah tapi kami mau bertanding dengan pertandingan yang bagus dan ada tata kramanya," tutup Mundari Karya.

Meski sempat diwarnai insiden tersebut, kemenangan Bali United kali ini membuat mereka bersaing dengan Persib Bandung dalam perebutan posisi puncak klasemen.

Mengingat, Persib Bandung juga berhasil memenangi laga pekan kedua mereka dan sama-sama memiliki koleksi 6 poin.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaStylo (@bolastylo)

 



Source : BolaSport.com
Penulis : Ananda Lathifah Rozalina
Editor : Ananda Lathifah Rozalina
Video Pilihan