Profil Pecco Bagnaia, Si Murid Rossi 10 Tahun Berjuang Raih Mimpi di MotoGP

Eko Isdiyanto Senin, 20 September 2021 | 06:00 WIB
Kompilasi foto-foto Francesco Bagnaia saat memenangkan balapan MotoGP San Marino 2021 di Sirkuit Misano, Italia, Minggu (19/9/2021). (TWITTER.COM/PECCOBAGNAIA)

BolaStylo.com - Catatan impresif ditorehkan Francesco Bagnaia, pembalap Ducati yang baru saja meraih back-to-back juara dalam dua seri terakhir MotoGP 2021.

Masih teringat bagaimana Francesco Bagnaia pecundangi Marc Marquez di MotoGP Aragon 2021, 12 September yang lalu dalam beberapa lap terakhir balapan.

Kini keperkasaan Francesco Bagnaia kembali teruji setelah mengalahkan pemimpin klasemen sementara, Fabio Quartararo di MotoGP San Marino 2021.

Back-to-back juara pembalap yang akrab disapa Pecco Bagnaia ini membuatnya banjir pujian, mengingat dirinya adalah salah satu murid Valentino Rossi.

Seolah sederet mimpi Bagnaia sebagai pembalap MotoGP satu persatu mulai terwujud karena usaha kerasnya dalam 10 tahun terakhir.

Baca Juga: Stop Tidur dengan Lampu Menyala! Diam-diam Bisa Picu Penyakit Mematikan

Francesco Bagnaia lahir di Turin, Italia pada 14 Januari 1997 dan balapan sudah menjadi hobinya sejak masih bocah.

Tradisi juara sudah ditorehkan Bagnaia sejak umurnya masih 12 tahun, tepatnya di kejuaraan MiniGP Eropa pada 2009.

Setahun kemudian ia meraih debut kejuaraan Mediterania pra-GP 125 bersama tim Monlau Competicion, runner-up menjadi tempatnya di akhir kompetisi.

Kariernya berlanjut di ajang Moto3 CEV 2012, kala itu ia mengendarai motor Honda NSF250R, meskipun hanya mampu mengakhiri musim di peringkat ketiga.

Baca Juga: Hasil MotoGP San Marino 2021 - Murid Valentino Rossi Juara Lagi, 3 Pembalap Jadi Korban Ganasnya Sirkuit Misano

Pembalap Petronas Yamaha SRT, Valentino Rossi, dan pembalap Ducati, Francesco Bagnaia, yang merupakan anggota Akademi Pembalap VR46.

Ia kalah bersaing dengan Alex Marquez dan Luca Amato pada saat itu, satu tahun kemudian barulah Bagnaia terjun di MotoGP.

Kariernya tak semulus yang diharapkan bersama tim San Calro Team Italia, mengenakan motor FTR Honda di kelas Moto3 mengakhiri musim tanpa poin dengan 17 balapan.

Namun hasil buruk itu membuat Bagnaia berjodoh dengan Rossi, setahun kemudian ia bergabung dengan SkY Racing Team VR46, tim milik The Doctor.

Berguru dengan legenda hidup MotoGP membuat Bagnaia mengalami peningkatan yang sangat pesat, selalu finish 10 besar dalam tujuh balapan pertama di Moto3.

Baca Juga: Sering Keluhkan Sakit Kepala? Lebih Baik Hindari Makanan Ini atau Bahaya Akan Menyerangmu

Motor KTM yang dikenakannya juga sempat membawanya menorehkan finish terbaik di posisi keempat dan lap tercepat saat seri Le Mans.

Kebersamaan Bagnaia bersama tim milik Valentio Rossi sempat mengajami jeda beberapa tahun setelah ia pindah ke MAHINDRA dan Pull&Bear Aspar Mahindra Team.

Barulah saat naik kelas ke Moto2, Bagnaia kembali bergabung dengan SKY Racing Team VR46 dan menorehkan sejarah pribadi.

Ia sukses menduduki peringkat kelima klasemen akhir musim 2017 dan meraih gelar juara dunia setahun beringkutnya pada musim 2018.

Baca Juga: Bahayanya Bukan Main! Ini Dampak Buruk dari Kebiasaan Makan Tengah Malam

Kariernya semakin menanjak pada 2019 ia naik ke kelas utama, namun baru membela tim satelit Pramac Racing Ducati dengan podium perdana di MotoGP San Marino 2020.

Barulah pada musim ini Bagnaia menunjukkan tajinya sebagai murid sang veteran Italia dengan pabrikan Ducati Lenovo Team.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaStylo (@bolastylo)



Source : berbagai sumber
Penulis : Eko Isdiyanto
Editor : Eko Isdiyanto
Video Pilihan