BolaStylo.com - Pelatih ganda putra Indonesia, Herry IP menyoroti performa Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo saat mengalahkan wakil Thailand.
Dalam lanjutan Piala Thomas 2020, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamulho berjumpa Supak Jomkoh/Kittinupong Kedren.
Bertanding di Ceres Arena, Denmark pada Senin (11/10/2021) malam WIB, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dibuat kesulitan.
Ganda putra pertama dunia berjuluk Minions itu harus bermain hingga ruber game untuk mengalahkan wakil Thailand dengan skor akhir 19-21, 21-18, 21-13.
Shuttlecock menjadi faktor yang membuat penampilan Minions berbeda, menurut Marcus jenis yang digunakan sangat lamban.
Baca Juga: Piala Uber 202 - Komentar Suksesor Greysia Polii Usai Tampil Ciamik
Hal itu juga dilihat oleh sang pelatih, Herry IP bahkan menilai permainan Minions di laga melawan Thailand seperti ganda putri.
Karena harus mengandalkan banyak tenaga, saking lambannya gerak shuttlecock yang dipakai untuk kejuaran Piala Thomas 2020.
"Jenis shuttlecocknya lamban, pelan banget," ucap Marcus Fernaldi Gideon dalam rilis resmi PBSI.
"Jadinya pertandingan tadi mirip permainan ganda putri, karena harus lebih mengandalkan tenaga. Pemain harus lebih sabar," ucap Herry IP.
Baca Juga: Piala Thomas 2020 - Sempet Tersudut, Indonesia Tumbangkan Thailand Secara Dramatis!
"Jangan mengumbar tenaga dengan terus-menerus menyerang," imbuhnya.
Meski begitu, Marcus/Kevin tetap bersyukur mampu memetik kemenangan dalam lanjutan babak penyisihan grup Piala Thomas 2020.
Selain itu, Marcus/Kevin juga melontarkan pujian terhadap permainan wakil Thailand yang dinilai bermain bagus.
"Bersyukur saja tadi bisa menang, lawan juga bermain bagus." ujar Marcus.
Baca Juga: Usai Indonesia Hajar Taiwan 3-0, Shin Tae Yong Bilang Begini
"Lawan memang lagi main bagus hari ini. Untuk saya sendiri, banyak yang harus ditingkatkan lagi." ucap Kevin Sanjaya.
Bermodal para wakil unggulan, meski sedikit pesimis dengan permainan di nomor tunggal putra Indonesia diharapkan kembali membawa pulang trofi Piala Thomas ke Tanah Air.
Gelar juara yang kali terakhir diraih Indonesia pada tahun 2002 silam, Marcus dkk tentu berhasrat membawa gelar itu pulang kembali.
Source | : | PBSI |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |