Denmark Open 2021- Meski Kalah, Raja Bulu Tangkis Dunia Bikin Viktor Axelsen Kelelahan Secara Mental dan Fisik

Ananda Lathifah Rozalina Senin, 25 Oktober 2021 | 08:00 WIB
Pebulu tangkis tunggal putra Denmark, Viktor Axelsen, berhasil keluar sebagai juara India Open 2019 setelah kalahkan wakil tuna rumah, Srikanth Kidambi, Minggu (31/3/2019). (BWF BADMINTON)

BolaStylo.com - Tungal putra Denmark, Viktor Axelse berhasil membuat raja bulu tangkis dunia, Kento Momota berakhir merana.

Bertemu dengan Kento Momota di babak final Denmark Open 2021 pada Minggu (24/10/2021) jelas bukan hal mudah bagi Viktor Axelsen.

Wakil tuan rumah itu harus melakoni pertarungan panjang selama 1 jam 33 menit demi menyelamatkan wajah negaranya.

Viktor Axelsen berhasil menjadi satu-satunya wakil Denmark yang meraih gelar juara di kandang sendiri usai menaklukan Momota dengan skor 20-22, 21-18, 21-12.

Berhasil meraih gelar juara di hadapan publik sendiri, Viktor Axelsen pun merasa sangat senang.

"Rasanya sangat luar biasa," tutur Axelsen.

Namun, tunggal putra Denmark itu tak menampik jika dia juga sangat kelelahan akibat pertarungan kontra Momota itu.

Baca Juga: Denmark Open 2021 - Bocah Ajaib Korea Mundur, Jepang Dominasi Podium Juara!

"Ini kombinasi dari kewalahan dan sangat lelah. Itu adalah salah satu yang sulit di sana hari ini. Jelas Kento adalah lawan yang sangat kuat. Senang bisa bermain dengannya lagi, sudah lama sekali. Saya senang saya berhasil menang," lanjutnya.

Axelsen lantas menjelaskan jika bertarung menghadapi Momota di gim pertama penuh dengan perjuangan mental dan fisik.

Tunggal putra unggulan kedua turnamen itu mengakui Momota memiliki pertahanan sulit tembus.

Di gim kedua, segalanya juga tak mudah baginya tapi kemudian dia bisa sedikit tenang dan mengontrol permainan.

"Laga pertama berlangsung ketat secara fisik dan mental. Saya merasa seharusnya saya mengambilnya. Dia memainkan pertahanan yang solid dan serangan saya agak mudah dibaca. Di game kedua saya tertinggal dan sejujurnya saya merasa sedikit Oh tidak, tidak lagi. Saya kesulitan menemukan celah."

"Tapi kemudian saya mulai rileks dan bermain dengan kecepatan tinggi, dan kemudian berhasil dan di game ketiga dia sedikit kesulitan secara fisik," jelasnya.

 

Secara keseluruhan, bertarung dengan Kento Momota membuat Axelsen terlibat dalam permainan mental yang gila-gilaan.

"Itu adalah permainan mental yang gila, cukup menuntut. Itu naik dan turun dalam pertandingan seperti ini ketika Anda bermain (dengan) pemain hebat," tambahnya.

Terlepas dari kekalahan Momota, Jepang berhasil mendominasi podium juara dengan memborong tiga gelar dan satu runner up.

Sementara Denmark selaku tuan rumah harus puas dengan satu gelar juara dan satu runner up, disusul China yang juga meraih satu gelar juara lewat sektor ganda putri.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaStylo (@bolastylo)

 



Source : BWFBadminton.com
Penulis : Ananda Lathifah Rozalina
Editor : Ananda Lathifah Rozalina
Video Pilihan