Kompas100 CEO Forum, Kolaborasi Rumah Sakit, Kalbe Farma dan Bio Farma

Eko Isdiyanto Rabu, 10 November 2021 | 11:16 WIB
Kompas100 CEO Forum, Health Care Industry Post Pandemic. (dok-tangkapanlayarbolastylo.com)

BolaStylo.com - Penanganan pandemi tak lepas dari pelayanan kesehatan, dalam hal ini COO Eka Hospital Grup, Rina Setiawati menyebutkan pembelajaran yang didapat.

Masalah pertama yang penting diatasi adalah testing dan screening yang dilakukan sebanyak-banyaknya di awal pandemi.

Rina menilai langkah tersebut merupakan modal awal penanganan dari masyarakat yang terinfeksi Covid-19, tempat tidur dan ICU juga menjadi masalah.

Lonjakan pasien Covid-19 membuat ketersediaan tempat tidur dan ICU yang penuh oleh begitu banyak pasien hingga mengantre di luar.

Selain penambahan kapasitas tempat penanganan, shelter hospital sangat dibutuhkan agar menyentuh masyarakat di awal terinfeksi.

Baca Juga: Kompas100 CEO Forum, Health Care Industry Post Pandemic Jadi Tantangan Indonesia

"Dalam beberapa kasus yang penyakitnya sangat infeksius, untuk segregasi pasien agar pelayanan utama di rumah sakit bisa maksimal," ucap Rina.

"Karena bangunan utama di rumah sakit seolah-olah sudah terkontaminasi virus, membuat pasien enggan ke rumah sakit.

"Sehingga banyak pasien yang mengurungkan niat ke rumah sakit dan akibatnya terjadi penundaan terhadap layanan kesehatan yang didapat saat itu

"Banyak pasien yang seharusnya kontrol justru takut ke rumah sakit karena dianggap sudah banyak pasien Covid dan mudah terinfeksi." imbuhnya.

Baca Juga: Gak Perlu Tunggu Lama Lagi, Kamar Mandi Bersih Hanya Dengan Bahan Sederhana Ini!

Covid-19 mengubah tatanan rumah sakit, sehingga perubahan sistem pelayanan terus dilakukan guna beradaptasi dengan kondisi.

Rina menyebut di awal kemunculan virus corona sudah mendirikan rumah sakit tenda pelayanan dilengkapi dengan fasilitas perawatan sesuai dengan persyaratan.

Terdiri dari ruangan isolasi dan sirkulasi udara, namun banyak pasien yang tak mau dirawat di tempat tersebut karena merasa takut dan asing.

Dampaknya rumah sakit utama, menjadi pilihan tempat dari perawatan pasien dengan gejala Covid-19 yang ada.

Baca Juga: Nyesal Baru Tahu! Konsumsi Telur Rebus Sebelum Tidur Bantu Dapat Hal Baik Ini untuk Tubuh

Industri farmasi sebagai ujung tombak penanganan Covid-19 dengan berbagai obat dan alat kesehatan yang tersedia juga mengalami kendala serius.

Vidjongtius selaku CEO Kalbe Farma menyebut beberapa kendala yang dilalui pihaknya untuk terus menyediakan obat dan alat kesehatan.

"Kontribusi industri di daerah hulu penting sekali, kita perlu percepatan. Tidak hanya satu dua, tapi bersama-sama optimalkan semua resources.

"Untuk bahan baku dibutuhkan penelitian, tidak boleh sendiri harus berkolaborasi. Kita punya banyak university, harus berkolaborasi dengan peneliti.

Baca Juga: Nyesel Baru Tahu! Dampak Buruk Konsumsi Alpukat, Bahayakan Hal Ini

"Bisa dalam negeri atau luar negeri, sehingga menciptakan bahan baku yang memang bisa diproduksi secara lokal, ini butuh percepatan.

"Dengan kolaborasi bersama-sama, tidak lama akan membuahkan hasil." imbuhnya.

Kesiapan teknologi juga disinggung Vidjongtius, Kalbe dan perusahaan lain diharap mampu melakukan inovasi seperti produk-produk berbasis biologi.

Kalbe juga mengaku siap untuk bekerja sama terkait vaksin, salah satunya dengan Bio Farma, dihadapan Honesti Basyir diharapkan ada kolaborasi.

Baca Juga: Mudah! Ini 4 Cara Memutihkan Gigi yang Bisa Kamu Coba di Rumah

Honesti Basyir menyoroti bagaimana respons cepat semua pihak terkait, termasuk perusahaan vaksin Indonesia dan pemerintah.

Indonesia disebut mampu merespons dengan cepat meski banyak menerima kritik di tengah penanganan pandemi Covid-19.

Terkait kolaborasi kemandirian terkait obat dan alat kesehatan, Honesti mengaku yang perlu ditingkatkan adalah kecepatan.

Untuk vaksin, tidak mudah dilakukan karena harus memperhatikan standar yang digunakan, seperti pengiriman hingga monitoring.

Baca Juga: Rutin Konsumsi Terong Rebus Ternyata Bawa Banyak Manfaat loh

Menurutnya Bio Farma tidak asal dalam melakukan hal itu, tapi keputusan yang diambil bisa dipertanggung jawabkan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaStylo (@bolastylo)



Source : bolastylo.bolasport.com
Penulis : Eko Isdiyanto
Editor : Eko Isdiyanto
Video Pilihan