BolaStylo.com - Vaksin Covid-19 berujung insiden mencekam usai petarung MMA asal Rusia nekat menikam seorang dokter.
Seorang petarung MMA asal Rusia, Akmal Khozhiev berulah di sebuah rumah sakit usai berdebat dengan dokter soal vaksin Covid-19 di Pulau Guam, Amerika Serikat.
Dilansir BolaStylo.com dari RT.com, seorang saksi menjelaskan bagaimana kronologi menikaman yang dilakukan Akmal Khoziev terhadap Dr. Miran Ribati.
Miran Ribati merupakan seorang dokter yang ahli radiologi di rumah sakit tersebut, perselisihan mulanya terjadi di sebuah kompleks apartemen.
Dalam laporan yang sama, perselisihan menjurus ke masalah fisik dan petarung MMA berjuluk AK47 itu disebut telah mencekik Ribati sampai pingsan.
Baca Juga: Lagi-lagi Salah Passing, Shin Tae-yong Sampai Bicara Begini
Tak berhenti disitu, Khoziev bahkan menggunakan sisa tulang hewan dari makanan untuk kemudian ditikamkan ke leher sang dokter.
Perbuatan keji Khoziev belum berhenti, ia kemudian mengambil sebuah pisau untuk kemudian ditikamkan lagi ke Ribati.
Ribati dalam kondisi mengenaskan saat ditemukan oleh polisi, ia dalam keadaan tertelungkup di atas genangan darah.
Tanpa ada perlawanan, Khoziev mengaku bahwa ia yang menjadi pelaku pembunuhan terhadap ahli radiologi salah satu rumah sakit di Amerika Serikat itu.
MMA fighter Akmal Khoziev reportedly killed a doctor in Guam over an argument about vaccinations https://t.co/00PIzng6Av
— MMAWorldInside (@MMAWorldInside) November 17, 2021
Diketahui juga bahwa Khoziev merupakan salah satu atlet yang getol melakukan penolakan terhadap vaksin Covid-19.
Kenyataan yang dialami Khoziev sangat disayangkan, mengingat sosoknya sebagai salah satu petarung bertalenta dan menjanjikan untuk Rusia.
Selama menjalani karier profesional di dunia MMA, Khoziev sukses menorehkan rekor 3-1.
Source | : | rt.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |