BolaStylo.com - Ganda putra Jepang, Takur Hoki/Yugo Kobayashi mengungkap apa yang mereka rasakan saat menghadapi Marcus/Kevin di final Indonesia Masters 2021.
Babak final Indonesia Masters 2021 yang berlangsung pada Minggu (22/11/2021) berakhir sedikit pahit bagi tuan rumah Indonesia.
Pasalnya, wakil semata wayang Indonesia yang masih bertahan hingga akhir, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo menelan kekalahan di babak final.
Marcus/Kevin yang sudah berjuang keras harus mengakui keunggulan wakil Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi dengan skor 11-21, 21-17, 19-21.
Hasil ini memastikan Indonesia nihil gelar juara di Indonesia Masters 2021 tahun ini.
Baca Juga: Hasil Final Indonesia Masters 2021 - Kemenangan Cepat Jadikan Sahabat Greysia Polii Juara Baru!
Di sisi lain ganda putra Jepang yang berhasil meraih gelar juara usai menaklukkan Marcus/Kevin mengaku sempat gugup saat akan menghadapi ganda putra nomor 1 dunia itu.
Meski begitu mereka mencoba percaya diri bisa menghadapi Marcus/Kevin.
"Saat tahu lawannya Marcus/Kevin gugup sekali. Akan tetapi, namanya permainan kalau tidak dihadapi tak tahu hasilnya apa," kata Takuro Hoki saat ditemui usai pertandingan.
"Saat ini kami sedang memiliki kepercayaan diri yang luar biasa dan kami merasa kami bisa (melawan Marcus/Kevin)," ujar Hoki menambahkan.
Kepercayaan diri Yugo/Kobayashi semakin bertambah ketika Marcus/Kevin tak bermain secepat biasanya.
Menurut Yugo/Kobayashi, kok yang lebih lambat di lapangan menghambat kecepatan ganda putra andalan Indonesia itu.
Dengan kondisi seperti itu, Yugo/Kobayashi bisa mengantisipasi segala serangan Marcus/Kevin.
"Biasanya permainan Marcus/Kevin cepat. Marcus defense-nya kuat dan bisa menyerang dari belakang. Sementara, Kevin cepat sekali di depan," tutur Yugo Kobayashi.
"Kalau yang kali ini karena koknya lambat saya merasa permainan Marcus/Kevin tidak secepat biasanya. Kami tahu itu dan bisa mengantisipasi serangan-serangan mereka," tambahnya.
Selain faktor kecepatan yang melambat, Takuro Hoki menuturkan jika tipe permainan mereka juga mempersulit Marcus/Kevin.
"Kunci kemenangan di gim pertama banyak bermain reli panjang. Kelihatannya Marcus/Kevin tidak terlalu suka dengan tipe permainan itu, jadi kami bisa menang," tutur Hoki.
"Di gim kedua kami agak mengubah strategi, tetapi malah justru jadi keuntungan bagi lawan. Di gim ketiga kami bermain lebih menyerang dan senang bisa menang," pungkasnya.