"Banyak orang beranggapan mereka melakukan sesuatu yang baik untuk diri mereka ketika meminum minuman berenergi."
"Namun banyak minuman berenergi mengandung tambahan gula," tutur Madsen.
Gula tambahan itulah yang akan menghalangi penurunan berat badan.
"Satu kaleng minuman berenergi 350 mililiter mengandung 61 gram gula tambahan, lebih banyak daripada kebanyakan soda dan tentunya menghalangi tujuan penurunan berat badan siapa pun," katanya.
"Hal ini tidak membantu jika kita menginginkan perut yang rata," imbuh Madsen.
Selain gula tambahan, karbonisasi dalam minuman berenergi juga bisa menyebabkan masalah lainnya dalam perut.
"Sebagian orang memiliki toleransi yang buruk terhadap kelebihan fruktosa dalam makanan yang menyebabkan masalah lain pada usus seperti gas, kembung dan distensi (penumpukan gas atau cairan di perut)," kata Madsen.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |