Media Asing Kritik Kedisiplinan Timnas Indonesia Usai Dibantai Thailand di Final Piala AFF 2020

Reno Kusdaroji Minggu, 2 Januari 2022 | 08:00 WIB
Timnas Indonesia membawa pulang hadiah senilai 84 motor Honda BeAT (Instagram/PSSI)

BolaStylo.com - Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong dikritik belum mampu menerapkan kedisiplinan yang baik usai dibantai timnas Thailand di final Piala AFF 2020.

Shin Tae-yong telah bekerja keras membawa timnas Indonesia meraih hasil imbang 2-2 melawan Thailand di leg kedua final Piala AFF 2020.

Bermain di National Stadium, Sabtu (1/1/2022) malam WIB, gol timnas Indonesia diciptakan Ricky Kambuaya (7') dan Egy Maulana Vikri (80').

Sementara timnas Thailand menciptakan dua gol balasan cepat hanya dalam dua menit melalui Adisak Kraisorn (54') dan Sarach Yooyen (56').

Namun hasil imbang belum mampu menyelamatkan Indonesia dari kekalahan telak setelah sebelumnya mereka dibantai Thailand 0-4 pada leg pertama (29/12/2021).

Shin Tae-yong harus menerima timnas Indonesia mengakhiri final Piala AFF 2020 dengan kekalahan agregat 2-6.

Usai mengakhiri final Piala AFF 2020 dengan kekalahan telak, timnas Indonesia mendapat kritikan tajam dari media asing.

Baca Juga: Bantai Timnas Indonesia di Final Piala AFF 2020, Pelatih Thailand Seret Perbedaan Level Permainan!

Media asal Singapura, The Straits Times mengkritik kedisiplinan timnas Indonesia di Piala AFF 2020.

Dalam laporannya, mereka menganalisis empat semifinalis Piala AFF 2020 yakni Vietnam, Singapura, Indonesia, dan Thailand.

Laporan mengatakan bahwa Thailand menjadi yang paling superior sementara timnas Indonesia kurang disiplin.

"Thailand dengan baik memantapkan kembali diri mereka sebagai raja di Asia Tenggara." tulis pernyataan The Straits Times.

Baca Juga: Final Piala AFF 2020 - Sampai Protes! Hal Ini Bikin Shin Tae-yong Kecewa Berat Usai Imbang Lawan Thailand

"Tim Gajah Perang akan menginjak otoritas terbaik mereka dengan usia rata-rata 27,5 tahun yang seimbang antara pemuda dan pemain berpengalaman.

"Mereka selalu memiliki pemain yang bagus dan sekarang mereka memiliki pelatih yang mengenal sepak bola Thailand secara mendalam.

"Sementara itu, Vietnam kekurangan striker yang sudah terbukti (di Piala AFF 2020), Indonesia kurang disiplin, dan Singapura memiliki talenta yang terbatas.

"Sementara negara-negara lain di kawasan itu (Asia Tenggara) masih belum cukup cepat (bersaing)." tulis analisis The Straits Times.

Baca Juga: Final Piala AFF 2020 - Hasil Imbang Belum Cukup, Indonesia Harus Ikhlas Jadi Runner Up

Adapun Shin Tae-yong sendiri juga sering menegaskan prioritasnya ialah menerapkan kedisiplinan ketat untuk timnas Indonesia supaya dapat berkembang lebih baik.

"Tanggung jawab, inisiatif, kerja keras, positif, berani, setiap anggota timnas harus mematuhi disiplin ini," tulis Shin di Instagram (6/11/2021).

"Dengan bekerja dengan disiplin ini, saya yakin banyak pemain di Indonesia akan berkembang," tegas Shin.

"Setelahnya seluruh elemen tim di AFF akan menjadi satu, dan semuanya akan berjuang dengan keberanian," tandasnya.

Baca Juga: Indonesia Ungguli Thailand, Insiden Menyakitkan Warnai Babak Pertama

Adapun hasil imbang melawan Thailand membuat timnas Indonesia harus puas kembali ke Tanah Air dengan status runner up Piala AFF 2020.

timnas Indonesia melanjutkan tren buruk belum mampu menjuarai Piala AFF dan selalu menjadi runner up pada edisi 2000, 2002, 2004, 2010, 2016 dan 2020.

Sementara timnas Thailand menjadi juara Piala AFF 2020 usai mengalahkan skuat Garuda dengan agregat 6-2 di final.

Piala AFF edisi 2020 menjadi gelar keenam bagi timnas Thailand.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaStylo (@bolastylo)



Source : straitstime.com
Penulis : Reno Kusdaroji
Editor : Reno Kusdaroji
Video Pilihan