Pelatih asal Singapura itu tidak yakin jika anak didiknya melakukan hal tersebut.
"Saya tidak yakin apakah ada unsur match-fixing dan saya tidak tahu apa yang terjadi di jejaring sosial," terang Selvaraj.
Sementara sang pelatih tak tahu menahu terkait hal itu, Federasi Sepak Bola Laos (LFF) menyesalkan maraknya pengaturan skor yang terjadi.
Sekjen LFF, Kanya Keomany menjelaskan jika semua pemain yang terlibat sudah ditindak tegas oleh FIFA.
"Semua 45 pemain berada di sepak bola pria. Mereka akan diskors secara permanen oleh FIFA setelah penyelidikan pengaturan pertandingan."
"Taruhan telah berlangsung selama bertahun-tahun."
"Mereka terlibat dalam pengaturan pertandingan di tingkat tim nasional, baik internasional maupun regional."
Meski sudah ditindak, identitas pemain yang diidentifikasi terlibat pengaturan skor belum dipublikasikan secara resmi.
Terlepas dari itu, ini bukan pertama kali FIFA menskors pemain Laos dengan sanksi berat seumur hidup.
Sebelumnya di tahun 2020, FIFA menskors dua pemain Laos yakni Khampeng Sayavutthi dan Lembo Saysana seumur hidup yang terlibat match-fixing dalam laga persahabatan kontra Hong Kong pada 2017 silam.
Source | : | SuperBall.id,Thethao247.vn |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |