BolaStylo.com - Muncul kasta di timnas Malaysia karena kesenjangan ekonomi para pemain, perbedaan gaji antarsatu pemain dengan pemain lain di klub jadi biang kerok.
Kegagalan Malaysia di Piala AFF 2020 berbuntut panjang, mulai dari mundurnya Tan Cheng Hoe selaku pelatih hingga kini terbaru harmonisasi tim.
Perbedaan gaji yang diterima para pemain timnas Malaysia di klub masing-masing menjadi latar belakang tidak harmonisnya hubungan mereka.
Johor Darul Takzim (JDT) dikenal sebagai klub yang rela menggelontorkan banyak uang demi menggaji pemain andalan mereka.
Berbeda dengan kontestan Liga Malaysia lainnya yang hanya bisa memberi nominal standar pemain di kompetisi kasta tertinggi sepak bola Negeri Jiran.
Baca Juga: Pelatih Timor Leste: Mungkin Besok Kami Menang Atas Indonesia!
Analis olahraga Malaysia, Dr Ramli menyoroti kondisi ini dan menyebut para pemain lain dari luar klub JDT malu untuk bisa berkumpul dengan pemain bergaji tinggi.
Ramli juga mengkhawatirkan sikap berbeda yang ditunjukkan pemain bergaji tinggi ke pemain lain dengan gaji lebih rendah, hal ini akan menjadi masalah besar.
"Harimau Malaysia harus diperkuat melalui kerja sama tim," ucap Dr Ramli yang juga selaku pejabat di Kementrian Pendidikan Tinggi Malaysia.
Source | : | News Strait Times |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |