BolaStylo.com - Kiper veteran Italia, Gianluigi Buffon mengaku masih ingin tetap bermain sebagai pesepak bola profesional hingga berusia 50 tahun.
Gianluigi Buffon, kiper legendaris yang baru saja bertambah umur pekan lalu yang ke-44 tahun dan masih tak berniat untuk pensiun.
Alih-alih berbicara soal masa depannya usai gantung sepatu, Gianluigi Buffon justru mengaku masih ingin menjadi pesepak bola profesional.
Setidaknya, Buffon ingin melakukan hal tersebut sampai usianya mencapai 50 tahun dan menargetkan satu tempat di Piala Dunia 2026.
Hal ini diungkapkan Buffon yang saat ini membela Parma dalam wawancara bersama La Gazzetta dello Sport beberapa waktu yang lalu.
Baca Juga: Kemenangan Persija Digagalkan Carlos Fortes, Asisten Pelatih Macan Kemayoran Puji Striker Arema
"Jika Italia tidak lolos ke Piala Dunia, saya mungkin bermain di Piala Dunia berikutnya. Saya tidak akan terkejut masih bugar di usia 48 tahun," ucap Buffon.
"Michael Jordan tidak mengesampingkan bermain sampai usia 50 dan saya memahaminya. Pada akhirnya, kami yang berbicara di lapangan.
"Mari kita lihat bagaimana Parma dan saya mengakhiri musim," imbuhnya.
Buffon bersikeras tidak akan meninggalkan klub masa kecilnya, Parma dan menepis rumor yang menyebut dia akan hengkang dari tim pada musim panas nanti.
Baca Juga: Ditinggal Lee Zii Jia Pergi, Calon Penerusnya Ogah Pikirkan Hal Ini
Ia kembali ke Parma dari Juventus pada musim panas lalu, hingga kini Buffon sudah mencatatkan sebanyak 21 penampilan.
Dan meskipun ingin tampil di Piala Dunia 2022, Buffon sangat menghormati keputusan Roberto Mancini selaku pelatih timnas Italia saat ini.
Gelaran piala dunia berikutnya jadi target Buffon yang sesumbar masih ingin bermain secara profesional sampai usia 50 tahun.
"Saya merasa bertanggung jawab untuk mewakili orang-orang dari Parma yang memberi saya cinta tanpa syarat," ucap Buffon.
Baca Juga: Ditahan Imbang Persija, Pelatih Arema FC :Pertandingan Ini Tak Berjalan Semestinya
"Saya selalu menggunakan Piala Dunia sebagai alasan bagi mereka yang bertanya-tanya mengapa saya melanjutkan.
"Sebenarnya, saya melanjutkan karena saya melakukan hal-hal yang tidak dilakukan orang lain. Namun, dinamika membuat saya mengerti bahwa Qatar tidak mungkin.
"Tidak apa-apa seperti ini, saya harus menghormati pilihan orang pintar seperti Roberto Mancini." imbuhnya.
Source | : | La Gazzetta dello Sport |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |