Ganda Putri China Akui Tersentuh dengan Kegigihan Greysia Polii dan Bilang Begini Soal Momen Olimpiade Tokyo 2020

Ananda Lathifah Rozalina Selasa, 22 Februari 2022 | 12:30 WIB
Pasangan ganda putri China, Du Yue/Li Yinhui, berhasil antarkan CHina keluar sebagai juara Kejuaraan Beregu Campuran Asia (Tong Yun Kai Cup) 2019. (BWF BADMINTON)

BolaStylo.com - Ganda putri China, Li Yin Hui mengaku tersentuh melihat kegigihan ganda putri Indonesia, Greysia Polii di Olimpiade Tokyo 2020 lalu.

Li Yin Hui sempat mengejutkan dunia dengan keputusannya untuk pensiun dini pada awal bulan ini.

Pasangan Du Yue itu memilih gantung raket di usia 24 tahun karena masalah jantung yang dialaminya.

Terlepas dari keputusan pensiunnya, baru-baru ini Li mengungkap beberapa momen tak terlupakan selama kariernya di dunia bulu tangkis.

Li Yin Hui mengakui jika momen tak terlupakan di kariernya adalah saat menghadapi wakil Jepang Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi di Kejuaraan Dunia 2019.

"Yang paling mengesankan saya adalah pertandingan Kejuaraan Dunia melawan Misaki Matsutomo dan Ayaka Takahashi. Dalam pertandingan itu, baik kami maupun lawan berusaha memaknai semangat olahraga kompetitif di lapangan." tutur Li.

Kala itu, laga Du/Li vs Matsumoto/Takahashi di babak perempat final memang terjadi begitu sengit selama tiga gim.

Baca Juga: Kejuaraan Beregu Asia 2022 Usai, Wong Choong Hann Akui Malaysia Tertinggal Soal Hal Ini

Kedua pasangan berjuang keras hingga akhirnya Du/Li menang tiga gim dengan skor 23-25, 18-21, 25-23.

Selain momen di Kejuaraan Dunia itu, Li juga mengakui ada momen lain yang begitu ia ingan di Olimpiade Tokyo 2022.

Momen itu adalah saat mereka menghadapi wakil Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu di babak perempat final.

"Menurut saya olimpiade adalah pertandingan yang sangat sakral, kenangan yang paling tak terlupakan menurut saya adalah kami akhirnya kalah dari Polly dan Rahayu," ungkap Li.

Menurut Li, kala itu Greysia Polly menunjukkan penampilan yang belum pernah lihat sebelumnya.

"Polly memiliki penampilan tegas yang belum pernah kulihat sebelumnya, dan dia akhirnya menang."

"Sebenarnya, masing-masing dari kami telah melakukan banyak kerja keras, tetapi ada banyak faktor lain yang perlu didukung untuk menjadi juara Olimpiade, dan kerja keras hanyalah salah satunya."

Li mengaku ada kekecewaan karean tim China kalah dan menyesal karena gagal mengalahkan Greysia/Apriyani.

Tapi, ia merasa ikut terharu dengan kegigihan perjuangan Greysia meraih emas Olimpiade.

"Saya merasa sangat menyesal bahwa tim China pada akhirnya tidak memenangkan kejuaraan, dan saya juga menyalahkan diri sendiri karena tidak dapat mengalahkan mereka."

"Di saat yang sama, saya juga merasa sangat terharu, kegigihan Polly memang patut diacungi jempol," jelasnya.

Di Olimpiade Tokyo 2020 lalu, pasangan Du/Li harus menerima kenyataan gugur di perempat final usai ditaklukkan Greysia/Apriyani dengan skor 15-21, 22-20, 17-21.

Greysia/Apriyani terus melaju hingga ke final dan meraih medali emas usai menaklukkan ganda putri nomor 1 China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan 21-19, 21-15.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaStylo (@bolastylo)



Source : Sina Sports,Aiyuke Badminton Net
Penulis : Ananda Lathifah Rozalina
Editor : Ananda Lathifah Rozalina
Video Pilihan