BolaStylo.com - Penyerang veteran Dynamo Moscow, Fedor Smolov menjadi pesepak bola Rusia pertama yang berani menentang keputusan perang presidennya, Vladimir Putin.
Presiden Rusia, Vladimir Putin telah melancarkan serangan untuk menggempur Ukraina pada Kamis (24/2/2022) waktu setempat.
Akibatnya, pecahnya perang Rusia dan Ukraina pun tak terhindarkan hingga membuat dunia dilanda keributan olehnya.
Bahkan dari dunia sepak bola, tak sedikit yang mengecam keputusan Vladimir Putin dan menyerukan untuk mengakhiri perang.
Kebanyakan seruan datang dari pesepak bola asal Ukraina seperti legenda AC Milan, Andriy Shevchenko, pemain Manchester City, Oleksandr Zinchenko dll.
Baca Juga: Vladimir Putin Tanggapi Keputusan UEFA Asingkan Rusia, Berbau Politik?
Bahkan, seruan juga datang dari pesepak bola asal Rusia yakni Fedor Smolov yang bermain untuk Dynamo Moscow.
Fedor Smolov diketahui menjadi pesepak bola Rusia pertama yang mengecam perang negaranya dengan Ukraina.
Baca Juga: Vladimir Putin Bikin Pemain Ukraina Ini Menghilang usai Hujat Invasi Rusia
Sebagai seorang pesepakbola dan warga negara Rusia, Fedor Smolov menyuarakan ketidaksukaannya terhadap perang yang dipicu negaranya sendiri itu.
Beberapa jam setelah invasi militer Rusia ke Ukraina, turun ke media sosial untuk menyampaikan pesannya.
Dalam menyampaikan pesannya, penyerang berusia 32 tahun ini terlihat tegas dan lugas.
Ia mengunggah sebuah foto hitam gelap yang diikuti oleh bendera Ukraina dan emotikon patah hati.
Baca Juga: Pasca Menginvasi Ukraina, Rusia Dapat Hal Buruk Ini dari UEFA!
Dalam unggahannya, Fedor Smolov menuliskan pesan singkat, padat, dan jelas yang berbunyi, "Tidak ada perang!"
Langkah ini terbilang sangat berani, mengingat tak banyak orang Rusia yang buka suara mengutuk perang yang diletuskan pihak mereka sendiri.
Fedor Smolov merupakan pesepak bola veteran Rusia yang telah mencatatkan total 45 caps untuk timnas senior.
Adapun Rusia kehilangan kesempatan sebagai tuan rumah final Liga Champions tahun ini.
Baca Juga: Vladimir Putin Tanggapi Keputusan UEFA Asingkan Rusia, Berbau Politik?
Pihak UEFA telah memindahkan venue final Liga Champions dari markas Zenit St Petersburg, di Gazprom Arena ke markas PSG di Stade de France, Paris.
Presiden UEFA, Aleksander Ceferin pun telah mengambil langkah antisipasi berkaitan dengan krisis perang Rusia dan Ukraina.
Selain memindahkan venue final Liga Champions, UEFA juga memutuskan klub dan timnas yang bersaing di kompetisi Eropa di Rusia dan Ukraina akan bermain di zona netral.
Baca Juga: Vladimir Putin Bikin Pemain Ukraina Ini Menghilang usai Hujat Invasi Rusia
Source | : | Instagram,dailymail.co,france24.com,Mirror.co.uk |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Reno Kusdaroji |