"Ia telah bilang akan menyerahkan semua kontrol ke yayasan amal klub sehingga dirinya tak lagi menjadi pembuat keputusan akhir," ucap Maguire.
Baca Juga: Conor McGregor Minta Juara UFC Bersabar Menanti Tantangannya
"Terkait bujet transfer, sang manajer, dan elemen-elemen penting klub lain. Ia masih memiliki klub. Chelsea FC dimiliki oleh perusahaan bernama Fordstam.
"Perusahaan itu telah meminjam 1,5 miliar dolar dari perusahaan bernama Camberley International, yang bermarkas di British Virgin Islands.
"Perusahaan itu dikontrol oleh Roman Abramovich, sehingga ini saja sudah struktur yang rumit. Kita masih tidak tahu bagaimana Yayasan Chelsea itu menerima pendanaan," imbuhnya.
Lebih lanjut, Maguire menilai jika Abramovich khawatir karena pemerintah Inggris mencoba menyita aset-asetnya, termasuk salah satunya Chelsea.
Baca Juga: Chelsea Siap Kalah dari Liverpool di Final Carabao Cup, Demi Ukraina!
Meski mundur dari kepengurusan, Chelsea masih tetap dimiliki oleh Roman Abramovich dan yang berubah hanya proses pengambilan keputusan di internal klub.
"Saya pikir Abramovich akan khawatir, apabila Pemerintah Inggris mencoba menyita aset-aset dia, maka aset tersebut akan termasuk Chelsea Football Club," ujar Maguire.
"Hal tersebut tentu akan punya implikasi dalam hal pembiayaan klub apabila konflik ini berlanjut untuk periode waktu lama.
"Tentu, akan ada keengganan apabila klub tersebut disita dan akhirnya dibiayai oleh para pembayar pajak. Sekarang, tim legalnya akan bisa mengatakan Chelsea tak bisa disita.
Baca Juga: Konflik Rusia-Ukraina Bikin Roman Abramovich Didepak dari Chelsea?
"Oleh pemerintah setelah ia menyerahkan kekuasaan ke yayasan tersebut. Yayasan itu merupakan badan amal dan ia bukan salah satu komisaris/pengawasnya.
"Meskipun beberapa orang dengan rekam jejak bisnis kuat (dengan Abramovich) ada di yayasan itu." imbuhnya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |