BolaStylo.com - Presiden RFU (Federasi Sepak Bola Rusia), Alexander Dyukov menanggapi keputusan UEFA memindahkan final Liga Champions dan beberapa hal lainnya.
Sesaat sebelum perang Rusia Ukraina pecah, Presiden UEFA, Aleksander Ceferin menggelar rapat pada Jumat (25/2/2022) yang menghasilkan beberapa keputusan.
Salah satu yang menjadi sorotan dalam keputusan tersebut ialah pemindahan lokasi final Liga Champions pada bulan Mei 2022 mendatang.
Final Liga Champions tidak akan digelar di Saint Petersburg, Rusia dan dipindahkan ke Stade de France, Prancis karena alasan keamanan dan keselamatan pemain.
Sehari berselang, Presiden RFU, Alexander Dyukov pun menaggapi keputusan UEFA yang dinilainya terlalu menyudutkan sepak bola Rusia.
Baca Juga: Dukung Ukraina, Organisasi Fan Chelsea Minta Klarifikasi Roman Abramovich
Sebab selain memindahkan lokasi final Liga Champions, UEFA juga memutuskan memindahkan lokasi pertandingan internasional dari Rusia dipindahkan ke zona netral.
Melihat keputusan UEFA, Alexander Dyukov menuding bahwa mereka "terlalu didekte oleh politik."
Baca Juga: Maguire: Abramovich Takut Chelsea Bakal Disita Pemerintah Inggris!
Alexander Dyukov menegaskan bahwa RFU menganut prinsip "olahraga di luar politik."
Berarti, segala hal yang berkaitan dengan sepak bola yang digelar di Rusia berada di bawah tanggung jawab RFU, bukan pemerintah Rusia yang sedang berperang.
"Kami percaya bahwa keputusan untuk memindahkan tempat final Liga Champions ditentukan oleh alasan politik." kata Alexander Dyukov dalam pernyataan resmi RFU.
"RFU selalu menganut prinsip 'olahraga di luar politik', dan dengan demikian tidak dapat mendukung keputusan ini." tegasnya.
Baca Juga: Barca Selamat dari Kekalahan Karena Beruntung? Xavi Marah ke Penggemar
"RFU juga tidak mendukung keputusan untuk memindahkan pertandingan apa pun yang melibatkan tim Rusia ke wilayah netral.
"Karena (hal itu) melanggar prinsip olahraga dan melanggar kepentingan pemain, pelatih, dan penggemar.
"Kami selalu siap memberikan semua jaminan yang diperlukan untuk mengadakan pertandingan sepak bola internasional di Rusia.
"Kami akan menjamin semuanya dengan organisasi dan keamanan tingkat tinggi." tegasnya meyakinkan.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Ludahi Juniornya Saat Man United Gagal Menang, Marah?
Adapun Juru Bicara Kepresidenan Rusia Vladimir Putin, Dmitry Peskov telah menolak keputusan UEFA secara tegas dalam komentarnya terkait dunia olahraga.
Menurutnya, menggelar final Liga Champions di Saint Petersburg akan menjadi kehormatan tak ternilai bagi Rusia dan hal itu tak bisa dibatalkan begitu saja.
"Tentu saja memalukan bahwa keputusan seperti itu dibuat," kata juru bicara Dmitry Peskov dalam komentar yang dibagikan oleh Match TV.
"St. Petersburg akan memberikan kondisi terbaik, kondisi yang menguntungkan dan nyaman untuk mengadakan laga final di sini, tetapi (keputusan) telah diambil."
Baca Juga: Perang Rusia Ukraina Panggil Nama Indonesia, PBSI Takut Hingga Batal Ikuti Turnamen Ini
"Rusia telah terbukti menjadi penyelenggara acara olahraga internasional besar yang sempurna dan mitra yang dapat diandalkan untuk federasi dunia,” katanya.
"Selama beberapa tahun persiapan untuk Final Liga Champions, kami telah memenuhi semua persyaratan dan keinginan UEFA." tegasnya.
Pernyataan tersebut mengacu pada keberhasilan Rusia menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018 dan bagian dari Piala Eropa 2020.
Bagaimanapun juga, UEFA telah memutuskan pertandingan kandang yang melibatkan tim Rusia dan Ukraina dalam kompetisinya harus dimainkan di tempat netral.
Baca Juga: Marahnya Pemain Buangan Man United Usai Leeds Keok di Kandang
Source | : | RT Sport |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Reno Kusdaroji |