Thomas Cup 2022 - Kebijakan BWF Untungkan Indonesia, Malaysia Diminta Lakukan Hal Ini

Reno Kusdaroji Selasa, 12 April 2022 | 16:12 WIB
Tim putra Indonesia berhasil menjaurai Thomas Cup 2020. ()

BolaStylo.com - BAM (Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia) mendapatkan saran dari para legendanya untuk mengantisipasi keunggulan Indonesia di Thomas Cup 2022.

Tim putra Indonesia berpeluang besar mempertahankan gelar juara Thomas Cup 2022 menyusul kebijakan baru BWF.

Karena pandemi Covid-19, BWF akan mengizinkan negara-negara partisipan untuk mendaftarkan maksimal 12 pemain, dari sebelumnya hanya 10.

Mendengar hal ini, legenda Malaysia, Kwan Yoke Meng dan James Selvaraj ikut berkomentar hingga memberikan saran untuk negaranya.

James Salvaraj, yang pernah mencapai final Thomas Cup 1976 memberikan saran kepada BAM untuk memenuhi kuota 12 pemain seperti yang diizinkan BWF.

"Karena BWF mengizinkan tim untuk mendaftarkan hingga 12 pemain, saya yakin BAM harus melakukannya juga." kata James dilansir BolaStylo dari News Strait Times.

"Kami harus melakukannya juga karena kami memiliki para pemainnya." jelasnya.

Adapun sampai saat ini, BAM masih bingung dalam menyeleksi pemain mereka untuk Thomas Cup.

Pada nomor tunggal putra, baru peringkat ketujuh dunia, Lee Zii Jia dan peringkat ke-45 dunia, Ng Tze Yong yang diyakini akan mendapat tempat di skuad.

Baca Juga: Thomas Cup 2022 - Kebijakan BWF Bikin Legenda Malaysa Iri dengan Indonesia

Selain kedua pemain itu, ada Liew Daren, Leong Jun Hao dalam daftar selanjutnya untuk memenuhi skuad.

Sementara pada nomor ganda campuran, baru ada Aaron Chia/Soh Wooi Yik dan Ong Yew Sin/Teo Ee Yi yang diyakini mendapatkan tempat.

Namun sampai batas waktu pemilihan nanti, James Salvaraj ingin BAM memenuhi kuota 12 pemain untuk memudahkan tim dalam meracik strategi.

Sementara itu, Kwan Yoke Meng merasa bahwa kebijakan baru ini menguntungkan Indonesia yang memiliki kedalaman skuad.

Tak hanya menambah kedalaman skuad, Yoke Meng merasa kuota tambahan ini juga bisa menguatkan strategi tim seperti Indonesia untuk mengejutkan lawannya.

"Negara-negara yang lebih kuat seperti Indonesia akan mendapat manfaat lebih dari ini," kata Yoke Meng dilansir BolaStylo dari News Strait Times.

"Mereka tidak hanya dapat menambah kedalaman skuad yang sudah seimbang, tapi juga memiliki opsi untuk mengejutkan tim lain.

"Mereka bisa mengejutkan tim lain dengan menggunakan pasangan awal atau mengganti pemain mereka." jelasnya.

"Saya benar-benar tidak melihat bagaimana ini akan menjadi keuntungan bagi tim yang tidak memiliki kedalaman." ucap juara Thomas Cup 1992 itu.

Baca Juga: Hasil Korea Masters 2022 - Fikri/Bagas Selamatkan Muka Indonesia di Hari Pertama!

Kekuatan skuad putra Indonesia memang tidak diragukan lagi baik pada nomor tunggal ataupun ganda, mereka masuk dalam peringkat atas dunia.

Di sektor ganda putra, Indonesia mempunyai tiga nama yang saat ini masuk dalam peringkat 10 besar dunia.

Mereka adalah Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (1), Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (2), dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (9).

Masih ada juga masih ada nama Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana yang performanya menanjak hingga berhasil meraih gelar All England Open 2022.

Sementara di nomor tunggal, ada dua nama besar Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting.

Meski akhir-akhir ini performa mereka menunjukkan penurunan, masih bisa di rotasi dengan Shesar Hiren Rhustavito atau Chico Aura Dwi Wardoyo.

Pada Thomas Cup yang berlangsung di Bangkok, Thailand pada 8-15 Mei 2022, Indonesia tergabung di grup A bersama Korea Selatan, Thailand, dan Singapura.

Sementara Malaysia tergabung di grup D bersama Jepang, Inggris, dan Selandia Baru.

Adapun pada edisi sebelumnya, Indonesia mengalahkan Malaysia 3-0 di babak perempat final hingga akhirnya keluar sebagai sang juara.

Baca Juga: Hasil Korea Masters 2022 - Fikri/Bagas Selamatkan Muka Indonesia di Hari Pertama!

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaStylo (@bolastylo)



Source : Nst.com.my,bwfworldtour.bwfbadminton.com
Penulis : Reno Kusdaroji
Editor : Reno Kusdaroji
Video Pilihan