BolaStylo.com - Abon yang selama ini dikenal sebagai solusi praktis untuk mengonsumsi makanan ternyata kurang baik jika dimakan menjadi menu sahur.
Umat muslim seluruh dunia kini tengah menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan.
Hal ini membuat banyak umat muslim melakukan sahur sebagai rutinitas mengisi perut sebelum menjalankan ibadah puasa sehari penuh.
Namun, terkadang ada beberapa orang yang sahur dalam keadaan waktu yang sedikit atau kadang sendirian di kos-kosan dan malas keluar mencari makan.
Hal itu membuat beberapa orang terkadang memilih sahur dengan beberapa makanan yang praktis dikonsumsi seperti abon.
Tapi, siapa sangka abon yang dikenal lezat dan praktis ternyata lebih baik dihindari saat sahur.
Baca Juga: Kerap Dicari di Bulan Ramadhan, Blewah Ternyata Punya 3 Manfaat Luar Biasa
Dilansir dari Kompas.com, ahli gizi DR.dr.Tan Shot Yen M.Hum menuturkan jika makanan kering yang tahan lama seperti abon sebaiknya dihindari.
"Hindari lemak banyak dan makanan kering yang tahan lama (seperti) abon, kering tempe, dan kawan-kawannya," kata ahli gizi DR. dr. Tan Shot Yen, M.Hum.
Kondisi ini disarankan karena makanan kering dan tahan lama itu berisiko meningkatkan asam lambung.
Jika asam lambung meningkat, perut tentu menjadi tidak nyaman dan pencernaan bisa terganggu.
Apalagi, bagi mereka yang memiliki gastroesophageal reflux disease (GERD) atau penyakit asam lambung lainnya yang tentu akan merasakan gejala yang menyakitkan jika asam lambung naik.
Baca Juga: Gak Cuma Enak Buat Lauk, Tahu Putih Juga Bisa Bikin Kulit Makin Glowing di Bulan Ramadhan
Selain itu, makanan yang terlalu tinggi karbohidrat juga lebih baik dihindari.
Terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat justru akan membuat tubuh lebih mudah merasa lapar nanti saat menjalani puasa.
Karena itu, lebih baik mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat kompleks seperti berasa merah, biji-bijian, singkong, kentang, jagung, talas dan sebagainya agar lebih bisa menahan rasa lapar saat berpuasa.
Meski begitu, karbohdrat dan sedikit lemak tetap dibutuhkan sebagai sumber energi tapi sebaiknya dari sumber yang baik dan tidak berlebihan.
Source | : | Kompas.com,Grid.ID |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |