Kala itu, Paulus Firman memintanya untuk mencoba bermain di sektor ganda campuran.
Karena kesempatan itu, Toh sampai saat ini masih aktif bermain sebagai pebulu tangkis.
Sikap Paulus yang seperti orang tua sendiri itu pun membuat Toh tak bisa membendung rasa sedih saat mendengar kepergiannya dari tim.
"Saya frustasi, pandemi Covid-19 datang padaku dan saya kesulitan sebagai pemain ganda putri," tutur Toh.
"Itu seperti saya sudah di jalan buntu dan hanya ada satu pilihan kemudian untuk menyerah, tapi pelatih Paulus menghubungiku dan memintaku untuk mencoba ganda campuran," lanjutnya.
"Dia lebih dari sekadar seorang pelatih, dia merawat kami layaknya orang tua. Saya tidak bisa menahan diri untuk tidak menangis ketika mendengar dia akan meninggalkan kami."
Baca Juga: Saddil Ramdhani Tak Bisa Full Bela Timnas U-23 Indonesia, Shin Tae Yong Bilang Begini
Toh pun berjanji tidak akan melupakan jasa pelatih asal Indonesia itu.
"Itu hanya sebentar, tetapi dia telah melakukan banyak hal untuk saya. Saya tidak akan pernah melupakan itu," pungkas Toh.
Terlepas dari itu,kabar kepergian Paulus Firman ini membuat Federasi Bulu Tangkis Malaysia makin pusing untuk mencari pelatih baru bertambah.
Mengingat, Paulus Firman adalah pelatih keempat yang memilih hengkang dari BAM.
Sebelumnya, BAM sudah ditinggal oleh Chan Chong Min yang merupakan pelatih kepala ganda putri , Indra Wijaya yang melatih tunggal putri dan Flandy Limpele yang merupakan pelatih ganda putra.
Terkait masalah ini, pihak BAM kabarnya memasrahkan keputusan pencarian pelatih pada Direktur Kepelatihan sektor ganda mereka, Rexy Mainaky.
Source | : | New Strait Times |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |