Piala Thomas 2022 - Sudah Hindari Indonesia Tapi Tetap Kalah, Legenda Bulu Tangkis Malaysia Meradang : Memalukan!

Ananda Lathifah Rozalina Sabtu, 14 Mei 2022 | 19:30 WIB
trofi piala thomas 2022 (BWFBADMINTON.COM)

BolaStylo.com - Salah satu legenda bulu tangkis Malaysia, Razif Sidek tampak meradang mengetahui kekalahan yang diderita oleh skuad negaranya di Piala Thomas 2022.

Tim bulu tangkis Malaysia menjadi salah satu yang awalnya diprediksi bakal mampu berbicara banyak di Piala Thomas 2022.

Mengingat, mereka saat ini memiliki Lee Zii Jia yang performanya sedang naik di sektor tunggal putra.

Ada juga Liew Daren dan Ng Tze Yong yang diharapkan bisa membantu Lee meski untuk meraih poin dari sektor tunggal.

Sementra di sektor ganda putra, Malaysia memilki Aaron Chia/Soh Wooi Yik, Ong Yew Sin Teo/Ee Yi dan Goh Sze Fei/Nur Izzuddin yang bisa diandalkan.

Namun, meski memiliki komposisi tim yang bagus tahun ini, Malaysia berakhir gigit jari dengan tumbang di babak perempat final.

Malaysia tumbang di tangan tim India yang sebelumnya tak terlalu diunggulkan dalam Piala Thomas 2022 kali ini.

Baca Juga: Lihat Malaysia Hancur Lebur di Thomas Cup 2022, Lee Chong Wei Beri Wejangan Begini

Kekalahan Malaysia ini rupanya membuat mantan kapten tim putra Malaysia untuk Piala Thomas 1992, Datuk Razif Sidek meradang.

Razif tampak heran mengapa tim Malaysia menurunkan susunan pemain yang kurang optimal saat melawan India.

Mantan pebulu tangkis Malaysia itu tampak mengkritisi keputusan menurunkan Goh Sze Fei/Nur Izzuddin sebagai ganda putra pertama alih-alih Aaron Chia/Soh Wooi Yik untuk mengatasi ganda putra terkuat India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty.

Keputusan ini dinilai sebagai kesalahan taktik yang dilakukan Malaysia saat bertemu India.

"Saya tidak memahaminya, mengapa memilih Sze Fei/Izzudin untuk ganda putra pertama?" tutur Razif.

"Tidak ada yang menolak bahwa mereka melakukannya dengan baik untuk memenangkan poin saat melawan Jepang, tapi itu jelas bahwa catatan pertemuan mereka dengan pasangan teratas India tidak menguntungkan mereka," lanjutnya.

"Dengan keunggulan 5-1, Satwiksairaj-Chirag memiliki keunggulan psikologis."

"Bahkan jika saya masih menjadi pemain, saya tidak nyaman melawan Park Joo Bong (berpasangan dengan Kim Moon Soo) karena kami tertinggal 8-1 dalam head to head," tambahnya.

Baca Juga: Piala Thomas 2022 - Anthony Ungkap Rahasia Kalahkan Kento Momota, Ternyata Butuhkan 2 Hal Ini

Dalam laga perempat final, Goh/Nur memang pada akhirnya gagal menyumbangkan poin saat menghadapi Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty.

Selain menyoroti keputusan itu, Razif juga mengkritik soal keputusan menurunkan pasangan racikan baru Aaron Chia/Teo Ee Yi.

Meski pada akhirnya pasangan ini menyumbang poin, menurut Razif keduanya lebih baik tetap dipertahankan bersama tandem aslinya.

“Mereka seharusnya mempertahankan pasangan asli. Aaron/Wooi Yik seharusnya bermain lebih dulu."

“Poin dari pertandingan ganda kedua tidak pernah diragukan apakah Anda memasukkan Izzuddin/Sze Fei atau Yew Sin/Ee Yi,”

"Dengan membuat perubahan ini, mereka menembak diri mereka sendiri." jelasnya.

Razif juga menuturkan jika sebelumnya, ia telah mengatakan jika Malaysia butuh dua poin dari ganda jika ingin menang karena Lee Zii Jia telah melakukan tugasnya dengan baik sebagai pembuka.

"Saya telah mengatakan sebelumnya bahwa kami perlu mendapatkan dua poin dari ganda karena Zii Jia sudah melakukan pekerjaan yang bagus di tunggal pembuka."

Selain itu, Razif memprediksi jika dengan menghindari Indonesia yang notabenenya juara bertahan Malaysia akan berhasil masuk final.

Namun, meski berhasil menghindari Indonesia, Malaysia justru hancur lebur di tangan India.

Ia pun merasa hal ini sesuatu yang cukup disayangkan dan memalukan.

“Dengan menghindari Indonesia, saya benar-benar berpikir kami memiliki peluang bagus untuk mencapai final."

“Dengan kekuatan ganda kami dan performa Zii Jia, kami juga bisa mengalahkan Denmark.Memalukan."

Baca Juga: SEA Games 2021 - Jelang Hadapi Indonesia, Pelatih Myanmar Akui Takut dengan Sosok Ini

Razif juga menambahkan jika kekalahan dari India adalah sebuah kegagalan yang sangat besar bagi Malaysia.

Mengingat, sepanjang edisi yang ada mereka belum pernah kalah dari India.

"Saya rasa kami belum pernah kalah dari India selama ini. Sudah waktunya bagi tim nasional kami untuk melakukan pencarian jiwa," pungkasnya.

Terlepas dari itu, nasi kini sudah menjadi bubur dan Malaysia harus menunggu 2 tahun lagi untuk kembali mendapatkan kesempatan memburu gelar di Piala Thomas.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaStylo (@bolastylo)



Penulis : Ananda Lathifah Rozalina
Editor : Ananda Lathifah Rozalina
Video Pilihan