Laga final itu merupakan pertemuan terakhir Nur Izzuddin/Goh Sze Fei melawan ganda putra Indonesia.
Dari laga final itu mereka menyadari bahwa mentalitas dan serangan ganda putra Indonesia adalah yang paling mematikan di dunia.
"Sulit untuk dijelaskan, tetapi secara mental ketika kami menghadapi lawan Indonesia atau Jepang, kami sedikit dirugikan." kata Sze Fei dikutip dari The Star Malaysia.
"Secara permainan, mereka berdua sangat berbeda." ucap pebulu tangkis berusia 24 tahun itu.
"Pasangan Indonesia fokus pada serangan setengah lapangan dan depan.
"Sedangkan kombinasi Jepang menggabungkan pertahanan dan serangan." jelasnya.
Meski mengakui sekaligus memuji kehebatan ganda putra Indonesia, Izzuddin/Sze Fei justru tak merasa takut.
Ganda putra nomor tiga Malaysia itu justru semakin terpacu untuk mengalahkan para pasangan Indonesia.
Oleh karena itu, ia menegaskan siap membalaskan dendam dari kekalahannya di final Swiss Open 2022 melawan Fajar/Rian.
Baca Juga: Jangankan Fajar/Rian, Ganda Putra Malaysia Ini Juga Siap Gulingkan Seniornya!
Source | : | Thestar.com.my,bwfworldtour.bwfbadminton.com |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Reno Kusdaroji |