BolaStylo.com - Keinginan Jepang untuk merebutkan tiket gratis menuju Piala Asia 2023 mendapat respon tegas dari PSSI yang juga berambisi untuk meraihnya.
Sebelumnya, AFC selaku Konfederasi Sepak Bola Asia mengumumkan bahwa China mengundurkan diri sebagai tuan rumah Piala Asia 2023 pada Sabtu (14/5/2022).
Menurut laporan media setempat, China memutuskan mundur dari turnamen karena negaranya kembali dilanda badai virus corona.
Kabar tersebut memicu beberapa negara Asia lainnya untuk memperebutkan status tuan rumah Piala Asia 2023.
Sebab dengan menjadi tuan rumah berarti negara tersebut akan langsung memiliki tiket gratis ke putaran final Piala Asia 2023.
Setelah China dipastikan mundur, AFC menawarkan kepada 47 negara anggotanya termasuk Indonesia untuk mengajukan diri menjadi tuan rumah yang baru.
Namun dibandingkan Indonesia, Jepang yang juga ditawari kesempatan oleh AFC jauh lebih diunggulkan untuk menjadi tuan rumah yang baru.
Bahkan, Federasi Sepak Bola Jepang terdengar sangat tergoda untuk menjadi tuan rumah Piala Asia 2023.
"Kami sangat tergoda," tulis Presiden Asosiasi Sepak Bola Jepang (JFA), Kozo Tashima.
Baca Juga: Nyesek! Tiket Gratis Indonesia Menuju Piala Asia 2023 Terhadang Tim Raksasa Ini
"Jika Jepang bisa menjadi tuan rumah, tak ada pertanyaan lagi, itu akan sangat menyenangkan." jelasnya.
Jika Jepang menawarkan diri sebagai calon tuan rumah Piala Asia 2023 maka bukan tidak mungkin negeri matahari terbit itu yang bakal terpilih.
Pasalnya, Jepang sudah terbukti menyelenggarai beberapa turnamen penting dunia.
Adapun event bergengsi yang sudah diselenggarakan Jepang sendiri yakni Olimpiade Tokyo 2020, Piala Dunia 2002 dan Piala Asia 1992.
Sementara itu, PSSI sendiri tak ingin menyerahkan tiket gratis ke Piala Asia 2023 secara cuma-cuma.
Ketua umum PSSI, Mochamad Iriawan menegaskan ambisi besarnya untuk menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Asia yang baru.
Setelah melakoni Kongres Biasa PSSI 2022 di Bandung, Senin (30/5/2022), Iriawan menyebut pihaknya akan membicarakan penawaran dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI.
"Kami harus membicarakannya dalam rapat Exco," kata Mochamad Iriawan dikutip BolaStylo dari Antaranews.
"Setelah itu, kami akan mengumumkannya (apakah mencalonkan diri atau tidak)," jelasnya.
Baca Juga: Gawat! Mentalitas Timnas Indonesia Naik Namun Fisik Menurun, Shin Tae-yong Lakukan Hal Ini
Menurut Iriawan, kans menjadi tuan rumah Piala Asia 2023 merupakan momentum emas yang sangat bagus bagi Indonesia.
Pasalnya jika terpilih, maka timnas Indonesia otomatis lolos ke putaran final Piala Asia 2023.
"Itu (tuan rumah Piala Asia 2023) kesempatan yang bagus," kata pria yang akrab disapa Iwan Bule itu.
Selain Indonesia dan Jepang, masih ada beberapa negara besar Asia lainnya yang tertarik menjadi tuan rumah yang baru.
Laporan China CGTN mengatakan bahwa Korea Selatan, Qatar, dan Uni Emirat Arab juga tertarik dengan tawaran tersebut.
Adapun terdapat beberapa persyaratan yang diajukan AFC kepada negara yang berminat untuk menyelenggarakan Piala Asia 2023.
Negara yang berminat setidaknya harus memiliki lima stadion dengan kapasitas penonton minimal 20.000 orang.
Di mana stadion untuk upacara pembukaan dan final harus dapat diisi minimal 40.000 orang.
Negara tuan rumah juga wajib menyediakan dua lapangan latihan untuk setiap grup yang berisi empat tim.
Baca Juga: Jelang Laga Melawan Bangladesh, Timnas Indonesia Dapat Kabar Gembira Ini!
Selain itu, penyelenggara diminta untuk menyiapkan beberapa hotel berbintang empat dan lima berstandar internasional.
Serta, menyediakan akses perjalaan internasional yang bebas.
AFC juga meminta tuan rumah memastikan adanya penerbangan domestik ketika jarak antarkota tempat pelaksanaan pertandingan lebih dari 200 km.
Terakhir, AFC meminta penyelenggara memastikan keamanan dan kenyamanan penonton serta semua pihak yang terlibat dalam turnamen.
Adapun timnas Indonesia untuk saat ini tergabung di Grup A babak Kualifikasi Piala Asia 2023 bersama Yordania, Nepal, dan tuan rumah Kuwait.
Source | : | bolastylo.bolasport.com,Kompas.com |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Reno Kusdaroji |