"Mungkin dua tahun lebih tidak main di Istora dan tidak main di depan banyak pendukung, yang pasti kangen juga atmosfernya," ungkap Ginting.
Meski bermain di tengah dukungan para penggemar, pebulutangkis berusia 25 tahun itu mengatakan harus tetap menjaga fokus dan ketenangan saat pertandingan.
"Yang pasti harus bisa memenej dan mengontrol dengan baik ketika di lapangan karena waktu ada teriakan dari penonton pasti ada pengaruh juga." kata Ginting.
"Jadi lebih bawa enjoy saja karena pasti penonton berharap saya main bagus, ya saya coba buat nikmati," imbuhnya.
Apalagi jika melihat calon lawannya ialah bocah ajaib Thailand, Kunlavut Vitidsarn yang bisa dibilang menjadi mimpi buruknya dalam beberapa pertemuan terakhir.
Melihat dari tiga pertemuan terakhir mereka, Ginting menderita dua kekalahan dari Vitidsarn.
Parahnya, salah satu kekalahannya diderita Ginting pada edisi Indonesia Masters tahun lalu.
Tepatnya pada babak pertama atau 32 besar Indonesia Masters 2021, Ginting dikalahkan Vitidsarn lewat rubber game dengan skor 21-19, 14-21, 13-21.
Ginting juga menelan kekalahan dari Vitidsarn saat terakhir bertemu di Thomas Cup pada fase grup A.
Source | : | Tribunnews.com,bolastylo.bolasport.com |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Reno Kusdaroji |