Kepala Rexy Mainaky Mau Pecah, Desak 2 Ganda Putra Andalan Malaysia Jujur dan Belajar ke Pemain Indonesia

Ananda Lathifah Rozalina Senin, 4 Juli 2022 | 12:16 WIB
Rexy Mainaky kecewa berat seusai dua ganda putra andalan Malaysia gagal total di Malaysia Open 2022. (NST.COM.MY)

BolaStylo.com - Efek gagal total di Malaysia Open 2022 masih berkecamuk di kepala Rexy Mainaky dan menuntut semua ganda putra andalan Negeri Jiran yang diasuhnya untuk jujur.

Ganda putra tuan rumah sejatinya tinggal selangkah lagi menciptakan All Malaysian Finals di Malaysia Open 2022 pekan lalu.

Pasalnya, ada dua ganda putra terbaik mereka, yakni Goh Sze Fei/Nur Izzuddin dan Aaron Chia/Soh Wooi Yik yang sama-sama berhasil lolos ke semifinal.

Namun, nahasnya, kedua pasangan yang sangat diandalkan merebut gelar itu justru tumbang di semifinal.

Goh/Nur tumbang di tangan wakil Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, dengan skor 14-21 12-21 hanya dalam tempo 37 menit.

Sedangkan Aaron Chia/Soh Wooi Yik kalah dari wakil Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, 21-23 9-21.

Tumbangnya dua ganda putra Malaysia itu pun membuat tuan rumah dipastikan nihil gelar.

Mereka dan seluruh fans bulu tangkisnya terpaksa hanya menjadi penonton puncak turnamen bulu tangkis berlevel Super 750 di KL Sports City, Kuala Lumpur, itu.

Rexy Mainaky, yang bertanggung jawab terhadap seluruh pemain ganda Malaysia dalam posisi  Direktur Kepelatihan Ganda BAM, sangat kecewa.

Dia sempat mengaku cukup senang melihat permainan anak-anak didiknya.

Akan tetapi, itu ternyata hanya sampai perempat final.

Setelah itu, legenda ganda putra Indonesia itu geram melihat apa yang terjadi di semifinal.

Rexy menilai ganda putra Malaysia kurang tenang dalam bertanding dan mengalami masalah.

Baca Juga: Usai Gagal Total di Malaysia Open 2022, Dunia Bulu Tangkis Malaysia Terima 2 Kabar Buruk Jelang Malaysia Masters 2022

Dia lantas menuntut para pebulu tangkisnya mengungkapkan permasalahan yang sebenarnya agar bisa dicari solusinya.

"Secara keseluruhan, saya senang dengan pasangan kami dan performa mereka, tapi hanya sampai perempat final. Masalah setelah itu adalah apa yang harus kami selesaikan," ungkap Rexy.

"Saya benar-benar tidak tahu apa yang ada di kepala mereka, apakah mereka berpikir terlalu banyak tentang ingin menang? All Malaysian final?"

"Terlalu banyak 'bagaimana jika', yang sepertinya tidak bisa mereka singkirkan ketika hanya tinggal satu atau dua pertandingan lagi untuk memenangi semuanya."

"Pemain kami mudah terganggu, mereka masuk dalam sikap panik sendiri."

Rexy lalu menegaskan, "Mereka harus jujur dalam komunikasinya dengan kami, para pelatih, bilang kepada kami apa yang salah karena kami tidak tahu apa yang ada di kepala mereka."

Sejak ditunjuk menjadi direktur pelatih ganda Malaysia pada Oktober 2021, sepertinya baru kali ini Rexy merasa sangat berat, seolah-olah kepala mau pecah. 

Eks rekan Ricky Subagja dalam meraih medali emas Olimpiade 1996 itu juga meminta ganda putra Malaysia bisa belajar dari wakil Indonesia dan Jepang yang cukup baik saat menghadapi tekanan.

"Saya ingin pasangan kami belajar dari pasangan Jepang dan Indonesia. Kalian tidak melihat mereka hancur di bawah tekanan seperti kami," ungkap Rexy.

Baca Juga: Media Malaysia Sebut Lee Zii Jia Mundur dari Malaysia Masters 2022, Viktor Axelsen Ikutan?

Pelatih asal Indonesia ini pun kemudian mengungkit bagaimana Aaron/Soh bisa terpeleset dan tertikung di gim pertama, padahal mereka sempat unggul 18-14.

"Bagaimana Aaron/Soh melepaskan keunggulan 18-14 di gim pertama, dan bagaimana pasangan Jepang tidak kehilangan ketenangan saat tertinggal?"

"Apakah pemain kami bahkan menganalisis kemenangan mereka sendiri di masa lalu? Karena sebagai pemain kelas dunia, kamu bisa berpikir itu keberuntungan," kritik Rexy dengan cukup pedas.

Meski mengkritik anak-anak asuhnya, Rexy sadar kondisi ini juga akan menjadi pekerjaan rumah dan tanggung jawabnya.

Kini, Rexy dan tim bulu tangkis Malaysia akan berusaha memperbaiki kekurangan demi mempersiapkan diri untuk Malaysia Masters 2022.

"Saya akan menyelesaikan pekerjaan rumah saya, karena itu juga merupakan tanggung jawab untuk mencoba dan berkomunikasi secara positif, tidak hanya ketika segala sesuatunya berjalan dengan baik, tetapi juga ketika tidak berjalan dengan baik."

"Kami masih memiliki beberapa hari sebelum Malaysia Masters, saya ingin para pemain keluar dan coba bermain seperti mereka tidak akan kehilangan apa pun."

"Kalau mereka bisa melakukan itu, kami punya kesempatan. Jika tidak, kami akan kalah lagi," kata Rexy.

Malaysia Masters 2022 digelar di tempat yang sama, 5-10 Juli mendatang.

Levelnya lebih rendah dari Malaysia Open, yakni Super 500.

Ganda putra Malaysia terakhir kali juara Malaysia Open tahun 2014 melalui Goh V Shem/Lim Khim Wah.

Dari sektor ganda putrinya, terakhir kali juara di turnamen itu tahun 1964 lewat Teoh Siew Yong/Rosalind Singha Ang.

Sedangkan dari ganda campuran, Tan Aik Huang/Teoh Siew Yong menjadi yang terakhir kali juara di sana tahun 1963.

Tunggal putra masih menjadi sektor terbaik bulu tangkis Negeri Jiran setelah Lee Chong Wei juara Malaysia Open 2018, tapi ini di luar tanggung jawab Rexy.

JUARA MALAYSIA OPEN 2022

Tunggal PutraViktor Axelxen (Denmark)

Tunggal PutriRatchanok Intanon (Thailand)

Ganda PutraTakuro Hoki/Japan Yugo Kobayashi (Jepang)

Ganda PutriApriyani Rahayu/Indonesia Siti Fadia Silva Ramadhanti (Indonesia)

Ganda CampuranZheng Siwei/China Huang Yaqiong (China)



Source : NST.com.my
Penulis : Ananda Lathifah Rozalina
Editor : Ananda Lathifah Rozalina
Video Pilihan