Ganda putra terbaik Negeri Jiran itu kalah dengan skor telaj 9-21, sekaligus memastikan peluang ke final pupus.
Hal ini menjadi sorotan Rexy Mainaky yang bertanggung jawab penuh atas performa dan prestasi anak-anak asuhnya itu.
Seolah marah, Rexy mempertanyakan apa isi yang ada di kepala anak-anak asuhnya dan hal itu benar-benar membuatnya bingung.
Masalah besar bagi Rexy karena para pemainnya terlalu mudah masuk dalam mode panik.
"Secara keseluruhan, saya senang dengan pasangan kami dan performa mereka, tapi hanya sampai perempat final.
Baca Juga: Usai Dibantai Viktor Axelsen di Final Malaysia Open 2022, Kento Momota Cuma Bisa Bilang Begini
"Masalah setelah itu adalah apa yang harus kami selesaikan. Saya benar-benar tidak tahu apa yang ada di kepala mereka.
"Apakah mereka berpikir terlalu banyak tentang ingin menang? All Malaysian final?. Terlalu banyak 'bagaimana jika'.
"Sepertinya tidak bisa mereka singkirkan ketika hanya tinggal satu atau dua pertandingan lagi untuk memenangi semuanya.
"Pemain kami mudah terganggu, mereka masuk dalam sikap panik sendiri," imbuhnya.
Lebih lanjut, Rexy pun meminta anak asuhnya agar mengungkapkan segalanya dengan jujur, termasuk permasalahan yang sedang dihadapi.
Legenda bulu tangkis Indonesia itu bahkan meminta para pebulu tangkis spesialis ganda putra Malasysia dapat belajar dari wakil Indonesia dan Jepang.
"Mereka harus jujur dalam komunikasinya dengan kami, para pelatih," ujar Rexy Mainaky.
"Bilang kepada kami apa yang salah karena kami tidak tahu apa yang ada di kepala mereka.
Baca Juga: Media Malaysia Sebut Lee Zii Jia Mundur dari Malaysia Masters 2022, Viktor Axelsen Ikutan?
"Saya ingin pasangan kami belajar dari pasangan Jepang dan Indonesia. Kalian tidak melihat mereka hancur di bawah tekanan seperti kami." imbuhnya.
Source | : | Nst.com.my |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |