"Sebagai pelatih, saya akui saya tidak memenuhi ekspektasi. Dulu aku merasa seperti aku tidak bisa bernapas, seperti aku akan mati," ucap Park Hang-seo.
Baca Juga: Malaysia Masters 2022 - Panas! Dua Wakil Andalan Indonesia Hadapi Tuan Rumah di 8 Besar
"Ketika saya menjadi pelatih kepala Sangju Sangmu, saya terkejut dua kali dan dibawa ke ruang gawat darurat. Mereka bilang aku mengalami gangguan panik.
"Saya masih harus minum obat sampai hari ini," imbuhnya.
Park Hang-seo pernah menjabat sebagai asisten pelatih timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2002, setelah itu ia memimpin tim nasional berlaga di Olimpiade Korea.
Meskipun pada akhirnya hanya bersaih meraih medali perunggu, pencapaian yang membuat Park banjir kritik hingga akhirnya dipecat.
Baca Juga: Malaysia Masters 2022 - Indonesia Pastikan Tiket Semifinal Melalui Perang Saudara Ini!
Setelahnya, Park berhasil memimpin beberapa klub Liga Korea mulai dari Gyeongnam fc (2005-2007), Jeongnam Dragons (2008-2010), Sangju Sangmu (2012-2015) di K.League.
Selain itu pernah membela Changwon City pada 2017 yang berlaga di kasta ketiga Liga Korea, K.League 3 hingga pengalaman itu membuatnya beradaptasi.
Namun, bahkan ketika ia memiliki pilihan lain dalam berkarier Park mengaku tidak ingin menjadi pelatih sepak bola karena merasa tak sanggup.
"Saya pikir siapa yang tidak hidup seperti itu, menghadapi dan menanggung tekanan. Siapa pun yang menjadi tua harus melepaskan posisinya," ujar Park.
Baca Juga: Jadwal Timnas U-19 Indonesia Vs Filipina Piala AFF U-19 2022, Pernah Nyaris Kalah
"Jika saya harus memilih lagi, saya tidak ingin menjadi pelatih sepak bola. Saya melalui banyak hal dan bertanya pada diri sendiri apakah saya bisa melakukannya lagi?" imbuhnya.
Source | : | Zingnews.vn |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |