BolaStylo.com - Kabar keikutsertaan tunggal putra China, Shi Yu Qi di Kejuaraan Dunia 2022 mendapat respon buruk dari media Malaysia hingga menyebutnya sebagai si bocah nakal.
Adapun media Malaysia yang menjuluki Shi Yu Qi sebagai bocah nakal ialah News Strait Times, yang terbilang salah satu media ternama di sana.
Dalam sebuah berita, mereka memakai kata ganti 'bocah nakal' untuk menjuluki Shi Yu Qi.
"Bocah Nakal China diharapkan untuk kembali ke Kejuaraan Bulu Tangkis Dunia," tulis salah satu judul berita News Strait Times.
Nampaknya, julukan 'bocah nakal' itu tak lepas dari insiden kelam saat melawan Kento Momota di Thomas Cup 2020.
Tepatnya pada semifinal Thomas Cup 2020 antara China vs Jepang, saat Shi Yu Qi kalah telak dari Kento Momota.
Ia sejatinya mengalami cedera, namun tak mau kunjung memutuskan retired. Awalnya masih dikira ingin berjuang sampai akhir.
Namun ternyata ketika Momota sudah mencapai game point 20-5, Shi justru baru mengatakan kepada wasit untuk mundur.
Parahnya, pada interview setelah laga itu, Shi Yu Qi malah melontarkan kalimat yang mencerminkan sikap tidak sportif.
Baca Juga: Di Balik Comeback Shi Yuqi, Ada Chen Long yang Tolak Bela China
"Dengan begitu, artinya berarti saya tidak kalah kan. Karena dia (Momota) kan belum menang sampai poin 21," demikian ucapan Shi waktu itu.
Suasana saat itu makin panas setelah Shi juga mengunggah pembelaan diri melalui akun media sosial Weibo, yang membuat netizen China makin geram.
Alhasil, CBA (Asosiasi Bulu Tangkis China) memberikan hukuman larangan bertanding dengan harapan Shi mau merenungkan sikap tidak terpujinya.
Setelah sekitar 10 bulan, CBA mengamati bahwa Shi Yu Qi menunjukkan tekad kuat untuk kembali mengikuti turnamen internasional.
Oleh karena itu, CBA telah mencabut hukuman Shi Yu Qi dan membolehkannya kembali tampil di turnamen internasional.
"Asosiasi Bulu Tangkis China telah mendisiplinkan Shi Yu Qi atas sikapnya selama periode hukuman. Dia merenung dan sangat menyesali perbuatannya" bunyi pernyataan CBA dikutip dari Badminton Planet.
"Dia sudah memperlihatkan tekad dan keinginan besar untuk kembali turun berlaga di turnamen internasional. Serta berlatih sangat keras demi melanjutkan tren kemenangan untuk negara."
"Setelah memastikan dia mengetahui bahwa perbuatannya salah dan berkomitmen untuk tidak mengulang lagi, CBA melakukan evaluasi menyeluruh dan kami akhirnya memutuskan untuk menerima undangan dari BWF untuk Shi dalam partisipasi ke Kejuaraan Dunia 2022 di Jepang."
Meski menjulukinya sebagai seorang bocah nakal, NST menyoroti kembalinya Shi Yu Qi akan memeriahkan persaingan tunggal putra yang kini didominadi Viktor Axelsen.
Baca Juga: Waspada Anthony Ginting Terancam! Federasi China Beri Izin Shi Yuqi Comeback di Kejuaraan Dunia 2022
"Kembalinya Yu Qi ke Kejuaraan Dunia diharapkan untuk membumbui persaingan melawan si nomor satu dan juara olimpiade, Viktor Axelsen yang jadi terfavorit di Tokyo," tulis mereka.
"Yu Qi adalah peraih medali perak satu kali di world meet, menempati posisi kedua setelah Momota di Nanjing pada tahun 2018," tulis NST.
Di sisi lain, portal berita itu juga menyoroti bahwa kembalinya Shi Yu Qi ke turnamen internasional membuat geram sejumlah pejabat terkemuka Malaysia yang disembunyikan identitasnya.
"Saya tidak habis pikir bagaimana BWF bisa membiarkan hal seperti itu terjadi?" kata pejabat tersebut.
"Aturannya jelas menyatakan bahwa setiap pemain yang dikeluarkan di Fase 1 tidak bisa lagi memenuhi syarat.
"Ini tentu saja menjadi preseden buruk, dan itu tidak terlihat bagus di badan dunia.
"Meskipun saya pikir nama besar seperti Yu Qi masuk daftar itu bagus untuk olahraga, saya pikir itu bukan hal yang benar untuk dilakukan," pungkasnya.
Kekesalan itu terjadi tak lepas dari Shi Yu Qi yang melanggar regulasi BWF untuk Kejuaraan Dunia di pasal 3.2.20.
Statuta itu berbunyi, "Setiap pemain/pasangan yang sudah menyatakan menolak undangan di Phase 1, maka tidak bisa kembali mendaftar."
Peringkat kualifikasi Kejuaraan Dunia 2022 yang digunakan BWF adalah maksimal tanggal 26 April 2022.
Sejak itu BWF telah mengirimkan wildcard (undangan) kepada sejumlah pemain yang eligible dan bisa berpartisipasi di Kejuaraan Dunia 2022.
Untuk tunggal putra China, BWF mengirimkan wildcard kepada 5 pemain yaitu Chen Long, Shi Yu Qi, Lu Guang Zu, Huang Yu Xiang, dan Zhao Jun Peng.
Dari kelima nama itu, Shi Yu Qi dan Huang Yu Xiang telah menyatakan menolak undangan.
Bahkan dalam daftar konfirmasi undangan BWF Kejuaraan Dunia 2022 di Phase 2 pun, Shi Yu Qi terkonfirmasi telah menolak undangan.
Di sinilah letak permasalahannya yang menyalahi salah satu statuta BWF terkait regulasi Kejuaraan Dunia di pasal 3.2.20 yang telah disebutkan di atas.
Faktanya, China awalnya mengkonfirmasi bahwa Chen Long dan Lu Guang Zu menerima undangan BWF ke Kejuaraan Dunia saat Phase 1.
Adapun Zhao Jun Peng saat itu statusnya masih Invited (diundang).
Namun kini tiba-tiba keputusan itu berubah, dan keputusan tersebut jelas membutuhkan penjelasan karena menyalahi statuta BWF.
Source | : | Nst.com.my,Thestar.com.my,SportFEAT.com |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Reno Kusdaroji |