BolaStylo.com - Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong meluapkan emosi terhadap klub-klub Liga 1 yang justru mencadangkan anak asuhnya di skuat Garuda.
Shin Tae-yong tak terima anak asuhnya yang jadi andalan di timnas Indonesia justru dijadikan penghangat bangku cadangan oleh klub-klub Liga 1.
Khususnya para pemain yang berposisi sebagai bek dan penyerang, Shin Tae-yong tak habis pikir bagaimana timnas Indonesia bisa berkembang.
Jika para pemain yang ada di dalamnya tidak dimainkan secara reguler oleh klub-klub yang dibelanya di Liga 1, hal itu berbanding terbalik dengan pemahamannya.
Bahwa setiap pemain akan mengalami perkembangan jika bermain reguler di klub yang dibelanya saat ini, namun kenyataan justru membuatnya sangat marah.
Baca Juga: Shin Tae-yong Kecewa dengan Liga 1 yang Tak Mendukung Timnas Indonesia
Seolah klub-klub Liga 1 tak membantu Shin Tae-yong, padahal ia membutuhkan bantuan agar lebih mudah dalam menyeleksi pemain yang akan dibawa ke tim nasional.
Hal ini tak lepas dari para pemain yang bisa bermain untuk tim nasional harus berstatus yang terbaik dari yang lainnya.
Shin Tae-yong dibuat kesulitan klub-klub Liga 1 karena banyak tim yang hanya mengandalkan pemain asing sebagai andalan bermain reguler di kompetisi.
Budaya seperti ini diharap dapat dihapus dan diubah, itulah yang menjadi harapan besar pelatih asal Korea Selatan ini.
Hal ini diungkap Shin Tae-yong saat menjadi tamu dalam wawancara pada kanal YouTube Sport77 yang diunggah pada Kamis (21/7/2022).
"Kedepannya, Liga 1 harus membuat striker yang baik agar Timnas (Indonesia) banyak memiliki striker yang bisa mencetak gol," ucap Shin Tae-yong.
"Saya menyayangkan pemain yang saya pilih dan bermain di Timnas Indonesia, malah tidak jadi pemain utama di klubnya," imbuhnya.
Bagi Shin Tae-yong, budaya klub lebih mengandalkan pemain asing ketimbang pemain lokal tidak boleh dibiarkan begitu saja.
Namun begitu, Shin tentu menyadai bahwa tak mudah membuat klub-klub Liga 1 sadar akan hal tersebut sehingga ia meminta PSSI membantunya.
"Tidak boleh ada budaya seperti itu (terlalu mengandalkan pemain asing). Itu harus dihilangkan agar nantinya penyerang-penyerang lokal bisa bersaing dengan pemain-pemain asing," ujar Shin.
"Kompetisi harus kuat, baru bisa menjadikan Timnas Indonesia yang kuat. Memang masalah paling besar di Liga Indonesia itu ada di sektor bek dan striker yang selalu diisi pemain asing.
"Dari pembinaan usia dini juga seharusnya Indonesia bisa membuat penyerang yang baik, tetapi sampai sekarang nyatanya tidak bisa." imbuhnya.
Baca Juga: Hasil Taipei Open 2022 - Baru Babak Kedua, Wakil Tuan Rumah Sudah Gugur Berjamaah!
Source | : | Berbagai sumber |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |