"Saya merasa kok sedikit lebih cepat hari ini dengan kondisi lapangan yang berubah."
"Kami mencoba untuk mendapatkan kok, tetapi terlalu panjang atau pendek dan kami tidak bisa bertahan."
"Ketika kondisi itu terjadi di awal, kami gugup dengan apa yang harus kami lakukan."
"Kami ingin membuat kok melambung tinggi dan tidak bermain pukulan rendah. Ketika percobaan itu tidak berhasil, kami agak bingung tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya," katanya menambahkan.
Sementara itu, Kapila menuturkan jika Ahsan/Hendra sangat sulit ditembus hingga membuat mereka terserang secara mental.
"Mereka tahu betul apa yang akan kami lakukan dan apa pun yang kami mainkan tidak berhasil," ucap Kapila.
"Kami tidak merasa lelah, itu hanya masalah mental," ujarnya.
Terlepas dari pengakuan ganda putra India tersebut, Ahsan/Hendra akan berhadapan dengan rekan senegaranya sendiri yakni Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto pada babak semifinal esok hari.
Meski menghadapi rekan sendiri, Ahsan/Hendra tampaknya bertekad untuk menampilkan yang terbaik dan tidak setengah-setengah.
"Bertemu Fajar/Rian kan sudah sering di latihan, jadi sudah pasti tahu kelebihan dan kelemahan masing-masing. Jadi, kami akan kasih yang terbaik untuk besok," tutur Hendra.
Terlepas dari siapapun yang menang, pertemuan Ahsan/Hendra dan Fajar/Rian ini memastikan Indonesia telah mengenggam tiket ke babak final.
Mengingat, siapapun yang menang, akan ada satu wakil Indonesia di final Kejuaraan Dunia 2022.
Source | : | BolaSport.com,ANTARA News,BWF Badminton |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |