BOLASTYLO.COM - Hendra Setiawan selangkah menuju tahta Olimpus di Kejuaraan Dunia 2022, perjuangan keras yang dirwarnai momen-momen menarik termasuk aksi magisnya di atas lapangan pertandingan.
Final Kejuaraan Dunia 2022 bagi Hendra Setiawan ibarat perjalanan menuju puncak Gunung Olimpus, rumah para dewa dalam mitologi Yunani.
Begitulah BolaSport.com memberi perumpaan, namun tak salah rasanya jika menyebut Hendra Setiawan dalam langkah menuju singgasana dewa Olimpus.
Kejuaraan Dunia mencatat rekor pemegang medali emas terbanyak ada lima keping dan baru tiga pemain yang mampu meraih catatan tersebut.
Diawali tunggal putra legendaris China, Lin Dan dan spesialis ganda Negeri Tirai Bambu, Zhao Yun Lei, kemudian spesialis ganda Korea Selatan, Park Joo-bong.
Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2022 - Ditendang Ginting, Shi Yuqi Merasa Cemas Bukan Main
Sementara itu Ahsan/Hendra sejauh ini belum pernah kalah pada Kejuaaan Dunia dalam empat keikutsertaaan pada 2013, 2015, 2019, dan 2022.
Hendra berbagi tempat dengan Liliyana Natsir dengan koleksi empat gelar juara dunia, satu gelar lain sempat ditorehkan Hendra di tahun 2007 bersama mendiang Markis Kido.
Khusus untuk Hendra, kemenangan di final Kejuaraan Dunia 2022 tentu akan mengangkat derajat pria yang kini berusia 38 tahun itu.
Namun Hendra harus merobohkan dulu tembok besar Malaysia dalam diri Aaron Chia/Soh Wooi Yik di partai final Kejuaraan Dunia 2022.
Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2022, Legenda Malaysia: Tenang, Ahsan/Hendra Sudah Berumur!
Ganda putra Malaysia yang tengah mencari gelar bergengsi demi mendapat status yang diakui masyarakat negaranya, tentu hal ini harus diantisipasi Hendra Setiawan.
Meski begitu Hendra tak sendiri, ada sosok Mohammad Ahsan di sampingnya saat ini dan akan membawanya melangkah ke singgasana Olimpus.
Kedua bapak-bapak ini memang sudah berumur, namun hal itu tak membuat skill dan kualitas bermain keduanya memudar.
Salah satunya bahkan diperlihatkan saat Ahsan/Hendra membekuk rekan senegaranya sendiri, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Baca Juga: Frenkie de Jong Harus Penuhi 2 Syarat untuk Bisa Merapat ke Liverpool
Momen magis ditunjukkan Hendra Setiawan hingga aksinya itu membuat Steen Pedersen selaku komentator BWF yang memandu jalannya laga tersebut melontarkan kata-kata bijak.
"Ada kata-kata bijak di sepak bola, kebanyakan tim bermain di turnamen, namun pada akhirnya Jerman yang memenanginya," ucap Steen.
"Kalau di Badminton, banyak pukulan yang dilakukan dalam pertandingan namun pada akhirnya Hendra Setiawan hanya perlu membenturkan shuttle ke net.
"Dan memenangi poin." imbuhnya.
Baca Juga: Janji Manis Ten Hag Usai Bikin Liverpool Keok, Pemain Ini Ketiban Rejeki Nomplok
Kata-kata bijak ini dilontarkan Steen saat Hendra Setiawan dengan tengan mengembalikan bola hasil pengembalian Fajar Alfian.
Bola membentur net dan jatuh tepat di depan area Fajar/Rian, Fajar hanya bisa pasrah melihat bola masuk karena sangat sulit dijangkau.
Kejadian itu disambut rasa kagum para penonton yang serentak berteriak seolah tak memercayai skill dari Hendra Setiawan sebelumd ditutup dengan tepuk tangan.
Source | : | BolaSport.com,bolastylo.bolasport.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |