Ketakutan Ahsan/Hendra Benar-benar Terjadi Saat Melawan Wakil Malaysia di Final Kejuaraan Dunia 2022

Reno Kusdaroji Senin, 29 Agustus 2022 | 08:02 WIB
Pasangan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, di podium Kejuaraan Dunia 2022 di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Minggu (28/8/2022). (PP PBSI)

BOLASTYLO.COM - Ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan menderita kekalahan dari wakil Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik di final Kejuaraan Dunia 2022.

Bermain di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Minggu (28/8/202), Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan secara mengejutkan kalah straight game atau lewat dua gim langsung dari Aaron Chia/Soh Wooi Yik.

Lebih diunggulkan sebagai juara, Ahsan/Hendra justru dikalahkan lewat permainan yang menyuguhkan rally-rally panjang dengan skor akhir 19-21, 14-21 dalam 40 menit.

Adapun hasil tersebut terbilang mengejutkan karena Ahsan/Hendra belum pernah menderita kekalahan di ajang Kejuaraan Dunia sejak tahun 2013 silam.

Namun, pasangan berjuluk The Daddies itu justru gagal mengamankan medali emas ke empat mereka di ajang BWF World Championship tahun ini.

Sedangkan lawannya yakni Aaron/Soh belum pernah menembus partai final sebelumnya.

Dan kini, mereka berhasil menjadi wakil Malaysia pertama yang berhasil meraih gelar juara dunia.

Jika melihat jalannya pertandingan final kemarin Minggu, dapat dikatakan bahwa ketakutan Ahsan/Hendra benar-benar terjadi.

Sebelum pertandingan dimulai, The Daddies mewaspadai pertahanan Aaron/Soh yang kuat.

Baca Juga: Hasil Final Kejuaraan Dunia 2022 - Permainkan Ahsan/Hendra, Wakil Malaysia Ukir Sejarah Jadi Juara Dunia

"Tidak akan mudah melawan mereka di partai final," kata Hendra sehari sebelum memulai laga final, dikutip BolaStylo dari Kompas.com.

"Aaron/Soh mempunyai pertahanan yang kuat dan kondisi bola (shuttlecock) di sini pun lambat jadi kami harus lebih sabar.

"Tidak bisa sekali-dua kali pukulan bisa langsung mematikan lawan," jelasnya.

Benar saja selama pertandingan, Ahsan/Hendra kesulitan menembus pertahanan Aaron/Soh meski telah melancarkan pukulan drive dan smes-smes keras.

Adapun rally-rally poin banyak terjadi di gim pertama maupun kedua, dan tercatat yang paling panjang terjadi dalam 71 pukulan.

Seusai pertandingan, Ahsan/Hendra kembali menegaskan ketakutan mereka benar-benar terjadi.

The Daddies merasa ganda putra terbaik Malaysia itu berulang kali mengganti strategi permainannya saat bertanding di final.

"Mereka mainnya coba mengadu dengan kami, main cepat tapi tidak berhasil," kata Hendra.

"Setelah itu, mereka menguybah menjadi lebih pasif dan banyak menunggu.

Baca Juga: Akhiri Paceklik Gelar dengan Status Juara Dunia, Ganda Putra Malaysia Kesulitan Ungkapkan Rasa

"Kami malah kesusahan dan tidak siap dengan serangan balik mereka.

"Hari ini kami akui mereka bermain sangat rapat dan tidak banyak mati sendiri," jelasnya.

Meski kecewa, Ahsan/Hendra tetap mensyukuri hasil final Kejuaraan Dunia 2022.

"Saya dan Koh Hendra tetap mengucap syukur alhamdulillah, sudah bisa menyelesaikan pertandingan ini walau hasilnya bukan yang diharapkan," kata Ahsan.

"Kami juga mengucapkan selamat kepada pasangan Malaysia sudah menjadi juara dunia," imbuhnya.

Terkait dengan berakhirnya rekor kemenangan sempurna di ajang Kejuaraan Dunia, The Daddies tak mau ambil pusing karena ingin langsung fokus untuk bangkit di ajang Japan Open 2022.

"Kami tidak memikirkan statistik, tidak masalah rekor 100 persen itu terhenti," kata Ahsan.

"Kami mau fokus untuk coba lagi di Japan Open pekan depan, kami juga meminta maaf kepada semua masyarakat Indonesia karena belum bisa membawa medali emas," pungkasnya.

Adapun Japan Open 2022 akan berlangsung di Maruzen Intec Arena Osaka, Jepang mulai 30 Agustus sampai 4 September pekan ini.

Baca Juga: Usai Meraih Gelar Juara Dunia, Aaron/Soh Nobatkan Kota Tokyo Tempat Penuh Hoki

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaStylo (@bolastylo)



Source : Kompas.com
Penulis : Reno Kusdaroji
Editor : Reno Kusdaroji
Video Pilihan