Lebih lanjut, menurut Soha.vn pemerintah setempat sudah melakukan langkah perbaikan dengan menggunakan lapisan untuk menutupi TPA tersebut.
Baca Juga: Hancurkan Liverpool di Liga Champions, Pelatih Napoli Belum Puas!
Meski begitu FIFA dan AFC disebut masih khawatir dengan dampak yang ditimbulkan tempat pembuangan sampah di dekat Stadion Gelora Bung Tomo itu.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro menyebut ada sejumlah metode yang sudah dijalankan guna menghilangkan bau sampah yang menyengat hingga GBT.
Salah satunya dengan penyemprotan mikroorganisme generasi keenam (EM6), selain itu dilakukan juga pemasangan geomembran dan buffer zone meski belum sepenuhnya rampung.
"Kalau buffer zone itu kan terkait tanaman. Jadi itu mungkin baru akan tampak setelah dua tahun setelah ditanam," ucap Hebi seperti dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Juergen Klopp Bongkar Kesalahan Fatal Liverpool Saat Dibantai di Markas Napoli
"Pengelolanya yang tanggung jawab, termasuk geo membran dan buffer zone. Pemkot Surabaya tidak akan mengeluarkan penambahan anggaran." imbuhnya.
Selain GBT, ada lima stadion lainnya yang akan jadi venue Piala Dunia U-20 2023, meski begitu Mochamad Iriawan selaku Ketua Umum PSSI menyebut masih harus menunggu perkembangan.
Di antaranya, Gelora Bung Karno (Jakarta), Si Jalak Harupat (Bandung), Manahan (Solo), Kapten I Wayan Dipta (Bali), dan Jakabaring (Palembang).
"Belum ada keputusan. Nanti tunggu perkembangan, harus ada surat resmi dari FIFA," ujar Iwan Bule.
Baca Juga: Disinggung Bakal Dipecat Seperti Tuchel, Begini Respon Santai Juergen Klopp
"Enam venue masih ada dalam form di FIFA, dan nanti kami tunggu, apa pun hasilnya tentu itu hak FIFA untuk bisa menentukan venue di mana dan sebagainya.
"Kami sudah maksimal." imbuhnya.
Source | : | Soha.vn |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |