Baca Juga: Laga Arema Vs Persebaya Berakhir Memakan Korban, Skuad Bajul Ijo Turut Berduka
Terkait keputusan penggunaan gas air mata tersebut, Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta memberikan penjelasan terkait kronologi kejadian hingga gas air mata digunakan.
Irjen Pol Nico Afinta menuturkan jika masa makin tak terkendali sehingga pihak keamanan harus melakukan upaya pencegahan dan pengamanan, salah satunya dengan menyemprotkan gas air mata.
"Para penonton turun ke tengah lapangan, dan berusaha mencari para pemain dan official untuk menanyakan kenapa sampai kalah atau melampiaskan," ungkap Irjen Pol Nico Afinta sebagaimana dilansir dari Surya.com.
"Oleh karena itu, pengamanan dan pencegahan dan melakukan pengalihan supaya mereka tidak masuk ke dalam lapangan atau mengejar para pemain"
"Untuk melakukan upaya pencegahan sampai dillakukan (pelemparan) gas air mata. Karena sudah anarkis, sudah mulai menyerang petugas dan merusak mobil."
Pelemparan gas air mata itu kemudian membuat penonton mulai mundur dan berdesakan di pintu keluar.
Di tengah desak-desakan itulah banyak penonton yang kekurangan oksigen dan harus dievakuasi untuk mendapatkan pertolongan.
"Akhirnya setelah terkena gas air mata, mereka pergi ke satu titik di pintu keluar pintu 10 dan 12"
"Terjadi penumpukan, di dalam proses penumpukan itulah terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen yang oleh tim medis dilakukan upaya penolongan yang ada di dalam stadion. Kemudian dilakukan evakuasi ke beberapa rumah sakit" Jelasnya.
Source | : | Surya,Tribun Jatim |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |