"Apalagi ini sebelumnya Arema FC tidak pernah kalah di kandang sendiri lawan Persebaya dalam beberapa tahun terakhir.
"Mereka bermaksud menanyakan ke pemain dan official kenapa sampai kalah (melawan Persebaya). Upaya-upaya pencegahan dilakukan hingga akhirnya dilakukan pelepasan gas air mata.
"Karena sudah tragis dan sudah mulai menyerang petugas dan merusak mobil." imbuhnya.
Lebih lanjut, jatuhnya banyak korban karena adanya kepanikan para suporter yang ingin segera meninggalkan stadion.
Penumpukan suporter hingga membuat sesak napas karena kekurangan oksigen, hingga 127 orang meninggal dunia dalam insiden tersebut.
Baca Juga: Arema FC Terancam Sanksi Keras PSSI Buntut Tragedi Kanjuruhan
"Suporter keluar di satu titik, kalau nggak salah di pintu 10 atau 12. Di saat proses penumpukan (massa) itu terjadi berdesakan, sesak napas dan kekurangan oksigen," ujar Nico.
"Tim gabungan sudah melakukan upaya penolongan dan evakuasi ke rumah sakit. Dalam peristiwa tersebut 127 orang meninggal dunia.
"Dua di antaranya anggota Polri. Yang meninggal di stadion ada 34, sisanya di rumah sakit dalam proses penolongan." imbuhnya.
Source | : | Kompas.com,BolaSport.com,Surya Malang |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |