Hingga kerusuhan pun pecah, Nico Afina menyebut pihaknya sudah melakukan sederet upaya mencegah suporter masuk ke lapangan.
Baca Juga: Kerusuhan Laga Arema Vs Persebaya Menelan Banyak Korban Jiwa, PSSI Minta Maaf dan Ambil Tindakan Ini
Chaos bgt kondisi di Kanjuruhan tdi.Jd takut ngeteribun.Awalnya ngira korban banyak meninggal itu hoax, tp setelah liat foto2 korbannya jd percaya. Tpi serius? WHY? Insiden Arema vs Persebaya ini spa yg mau tanggungjawab? pic.twitter.com/1DyQfdLZvy
— 12 (@f12xos) October 1, 2022
Namun karena adanya penyerangan terhadap petugas dan perusakan mobil polisi, pihak kepolisian kemudian melepaskan tembakan gas air mata.
"Upaya-upaya pencegahan dilakukan hingga akhirnya dilakukan pelepasan gas air mata," kata Nico Afinta melanjutkan.
"Karena sudah tragis dan sudah mulai menyerang petugas dan merusak mobil." imbuhnya.
Meski begitu, sikap polisi menembakkan gas air mata justru membuat kepanikan muncul dari para suporter dan membuat mereka mencoba segera keluar dari stadion.
Namun kerumunan yang berdesakkan membuat mereka mengalami sesak napas karena kekurangan oksigen hingga berujung jatuhnya korban jiwa.
"Suporter keluar di satu titik, kalau nggak salah di pintu 10 atau 12. Di saat proses penumpukan (massa) itu terjadi berdesakan, sesak napas dan kekurangan oksigen," kata Nico lagi.
"Tim gabungan sudah melakukan upaya penolongan dan evakuasi ke rumah sakit. Dalam peristiwa tersebut 127 orang meninggal dunia.
"Dua di antaranya anggota Polri. Yang meninggal di stadion ada 34, sisanya di rumah sakit dalam proses penolongan.
Baca Juga: Arema FC Terancam Sanksi Keras PSSI Buntut Tragedi Kanjuruhan
"Selain itu 180 orang masih dalam proses perawatan." imbuhnya.
Source | : | Surya Malang |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |