Pilu, Tragedi Kelam Kanjuruhan Menjadi Nomor 2 Terbesar di Dunia?

Sumakwan Wikie Riaja Minggu, 2 Oktober 2022 | 11:46 WIB
()

BOLASTYLO.COM - Insiden mengenaskan di Stadion Kanjuruhan pada laga pekan ke-11 Liga 1 musim 2022-2023 berpotensi menjadi kasus memilukan terbesar kedua di dunia sepak bola.

Liga 1 musim 2022-2023 kembali diwarnai insiden kelam, kali ini semua terjadi di laga Arema vs Persebaya yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Sabtu (1/10/2022).

Semua berawal saat tim berjulukan Singo Edan ini menelan kekalahan dengan skor 2-3 dari Persebaya Surabaya.

Baca Juga: Duka di Stadion Kanjuruhan, Pemerintah Angkat Bicara: Tak Bisa Dibiarkan!

Tiga gol Persebaya Surabaya masing-masing dicetak oleh Silvio Junior (8') dan Leo Lelis (32') dan Sho Yamamoto (51').

Sedangkan dua gol Arema FC berhasil dilesatkan oleh Abel Camara (42', 45+1').

Akibat kekalahan ini, sejumlah pendukung Arema yang kecewa terlihat langsung turun ke lapangan dan menyebabkan kerusuhan.

Situasi yang tak terkendali pun membuat pihak keamanan mengambil tindakan salah satu dengan melemparkan gas air mata.

Naas, penggunaan gas air mata ini ditengarai malah membuat semakin banyak korban berjatuhan dalam insiden tersebut.

Terakhir kali pada info yang dikonfirmasi pihak kepolisian, insiden ini telah menelan 127 korban jiwa termasuk dua dari pihak keamanan.

Memilukannya, korban meninggal dunia dikabarkan telah bertambah seiring waktu.

Baca Juga: Kanjuruhan Berduka, Manajamen Arema FC Buka Posko Informasi Korban

Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang ini kemungkinan menjadi insiden paling mematikan kedua di dunia.

Insiden di Indonesia ini hanya kalah dari insiden di Peru tepatnya di Stadion Nasional pada 24 Mei 1964 yang memakan 328 korban.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by FOLKATIVE™ (@folkative)

Ketika itu Peru menghadapi Argentina dalam laga kualifikasi Olimpiade Tokyo.

Saat Peru tertinggal 0-1, gol mereka dianulir oleh wasit Angel Eduardo Pazos dan membuat suporter turun lapangan.

Mirip seperti di Kanjuruhan, kala itu pihak polisi Peru juga menembakkan gas air mata ke tribun penonton dan menciptakan kepanikan.

Dalam situasi serba panik itu, banyak korban jiwa berjatuhan karena mencoba keluar dari stadion dalam kondisi berdesak-desakan.

Baca Juga: Dzenan Radoncic Mundur dari Timnas Indonesia Usai Didera Kabar Ini!

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaStylo (@bolastylo)



Source : instagram
Penulis : Sumakwan Wikie Riaja
Editor : Ananda Lathifah Rozalina
Video Pilihan