Baca Juga: Seret Nama Arema & Persebaya Lagi, PSSI Terancam Kena Banned FIFA Lebih Parah dari Sebelumnya!
Sebab terkait kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Yunus Nusi menekankan dalam pesannya bahwa itu bukanlah perkelahian antarsuporter.
Melainkan banyaknya korban yang meninggal akibat terjepit di kerumunan suporter yang berdesak-desakan.
"Ada yang jatuh, terinjak, saat mencoba keluar dari pintu stadion," kata Yunus.
"Ada puluhan ribu penonton yang ingin keluar sehingga terjadi tragedi tersebut," jelasnya.
Adapun kericuhan terjadi pasca tuan rumah Arema FC menelan kekalahan 2-3 dari rival abadinya, Persebaya Surabaya.
Mengingat ini merupakan kekalahan pertama Arema di Kanjuruhan dalam laga bertajuk Derby Jawa Timur itu, para fans yang kecewa pun turun ke lapangan meluapkan emosi.
Polisi yang mencoba menertibkan kerusuhan pun menembakkan gas air mata di dalam lapangan yang membuat banyak suporter pingsan dan sulit bernapas.
Suporter yang bertumbangan membuat kepanikan di area stadion dan berebut mencari jalan keluar.
Jumlah suporter yang membutuhkan bantuan medis tak sebanding dengan jumlah tenaga kesehatan yang disiagakan di Stadion Kanjuruhan.
Alhasil, para suporter itu banyak yang mengeluh sesak napas terkena gas air mata dan terinjak-injak saat berusaha meninggalkan tribun stadion.
Baca Juga: Shin Tae-yong Merespon Tragedi Kanjuruhan, Suporter Tanyakan Nasib Timnas Indonesia!
Source | : | Antaranews.com |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Reno Kusdaroji |